Header Ads

Mendamba Pemimpin Peduli Literasi

EntrepreneurKreatif.com-Mendamba Pemimpin Peduli Literasi. Tahun 2018, setidaknya ada tiga pemilihan kepala daerah serentak di Kalimantan Barat, yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur, Pilkada Walikota Pontianak, dan Pilkada Bupati Kubu Raya. Untuk Kota Pontianak sendiri, mulai bertebaran baliho ukuran besar menampilkan wajah para kandidat yang  kini sebagian besar sudah ditertibkan Satpol PP.


Di luar hiruk-pikuk pencalonan Walikota Pontianak tersebut, ternyata di sisi lain, dunia literasi di Pontianak juga sedang menggeliat. Banyak bermunculan komunitas baca tulis di Ibukota Kalimantan Barat saat ini. Kegiatan bazar buku dan bedah buku aktif digalakkan. Beberapa penerbit baru, mulai bermunculan. Ini membuktikan, meski kemajuan teknologi semakin marak, ternyata masyarakat Kalbar-khususnya Pontianak, tidak melupakan kegiatan literasi. Banyak sekali penulis pemula dan para pencinta buku yang aktif mendaftarkan diri di berbagai komunitas baca-tulis itu. Beberapa buku hasil karya mereka juga memenuhi lapak-lapak di acara bazar buku dengan berbagai genre, mulai dari nonfiksi, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, novel, buku cerita anak, hingga cerita rakyat.

Di tambahkan berbagai event yang bertema atau melibatkan literasi di dalamnya, seperti Festival Pasar Rakyat 15-16 Juli nanti yang dimeriahkan oleh para pelaku ekonomi kreatif yang bergabung dalam Rumah Muda Kreatif (RumAktif) Kota Pontianak, serta Kalbar Book Fair September 2017 nanti, yang mana subsektor literasi RumAktif turut berpartisipasi memeriahkan ajang paling bergengsi bagi para pegiat literasi se-Kalbar ini.

Namun saat ini,  dunia literasi di Kalbar masih dihadapkan dengan dua kendala utama, pertama: semua penerbit di Kalbar masih berupa penerbit indi, belum ada satu pun penerbit mayor yang punya modal besar untuk membeli naskah penulis atau memberi royalti. Masalah lain yang dihadapi para penulis lokal di Pontianak adalah minimnya daya serap perpustakaan daerah-baik tingkat kota maupun provinsi-yang mau membeli buku lokal karya para penulis Kalbar. Perlu kebijakan dari kepala daerah langsung untuk menginstruksikan perpustakaan daerah dan rumah baca di Pontianak guna membeli buku-buku karya mereka. Tentu kepedulian calon pemimpin terhadap perkembangan dunia literasi di Kalbar menjadi pertimbangan sendiri bagi masyarakat-terutama para penulis lokal-untuk mencoblos mereka tahun depan. Semoga.

No comments:

Powered by Blogger.