Header Ads

Mengenal Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

EntrepreneurKreatif.Com-Sudah hafal namanya? Yup. Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie namanya. Itu nama asli, lho, sesuai akte kelahiran (bukan nama pena). Unik, ya? Zesy, demikian ia biasa dipanggil, adalah buah cinta pasangan Syamsul Arifin dengan Nurbadi'ah. Saat ini Zesy melanjutkan sekolah di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad). Sebelumnya ia bersekolah di SMPN 4 dan SMAN 10 Bandar Lampung. Penasaran dengan sosok penulis unik ini? Mari Mengenal Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie lebih lanjut.

foto: koleksi pribadi

Sempat menggunakan beberapa nama pena berbeda  seperti  Ginger Elyse Shelley dan Zee. Zesy adalah penulis yang mampu menulis beragam genre novel. Genre kesukaan Zesy adalah fantasi, tapi sepertinya bukan genre yang paling populer. Yang paling sulit (dan paling tidak dia sukai) adalah full-blown romance, tapi justru itu yang paling banyak demand-nya. 

Gadis kelahiran Bandar Lampung, 10 Oktober 1993, ini sudah melahirkan 21 novel. Naskah terbarunya berjudul Semua Ikan di Langit baru saja memenangkan Sayembara Novel DKJ 2016. Ia pernah bercerita bahwa menulis memberinya alasan untuk duduk dan berpikir. Di sekolah, dia jarang akrab dengan guru-gurunya. Namun, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Zesy merasa tulisannya diapresiasi. Buku-buku Zesy pernah terbit di seri buku Pink Berry Club, School Locker's Club, dan Fantasteen DAR! Mizan. Beberapa di antaranya Lucid Dream, Ghost Dormitory in Sydney, Toriad, Teru-Teru Bozu, dan masih banyak lagi.

Jika membaca cerita Zesy, kemungkinan kita akan menjumpai karakter-karakter yang berbeda dari orang kebanyakan. Mungkin mereka albino, sociopath, atau memiliki penglihatan istimewa. Ada banyak kesepian, perasaan tidak nyaman, sekaligus kehangatan di dalam cerita Zesy. Biasanya kehangatan muncul dari tema persahabatan. Namun, jangan mengharapkan cerita yang 'aman'. Zesy seringkali  mempertemukan karakternya dengan berbagai situasi sulit. Jalan cerita yang dibangun senantiasa sulit ditebak dan ditulis secara memikat--mengantarkan pembaca ke dilema antara ingin segera menuntaskan novel, sekaligus berharap ceritanya tidak akan pernah usai.

sebuah cerpen berbahasa Inggrisnya berjudul Boy With Doughnut Basket menjadi juara pertama dalam ajang National Children Day 2011 di Jakarta. berhasil menyisihkan ratusan peserta yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga berasal dari luar negeri. Dua buah novel telah diluncurkan sebelumnya, Indigo Girl (2010) dan Down The Little Abbey (2011). Sebagai penulis, Zesy biasanya menggunakan nama Ginger Elsye Shelley. Novel yang ketiga dan akan diluncurkan Agustus ini adalah Miss Tuddles.

Nurbadi'ah, ibunda Zesy, menuturkan di bangku sekolah Zesy yang bercita-cita memiliki kafe ini merupakan murid cerdas. Ia sempat terpilih mengikuti pertukaran pelajar Genesis ke Jepang pada 2009 dan pertukaran pelajar Asean ke Malaysia pada 2010. Seleksi pertukaran pelajar Genesis ini terkenal sangat ketat. Hanya enam orang yang terpilih dari Indonesia untuk mengikuti pertukaran pelajar.

Naluri seni rupanya mengalir deras dalam diri muli yang agak pendiam ini. Selain goresan pena berupa tulisan, ia juga melukis, menyanyi, dan memainkan alat musik sakospon. Semua ilustrasi novelnya dibuat sendiri oleh Zesy. Rumahnya yang memiliki desain seperti rumah berbie ini pun dipenuhi dengan lukisan karya Zesy. Lukisan Zesy ini diminati kolektor lukisan dari luar negeri, seperti Kamboja dan Filipina. Novel dan cerpen Zesy berisi cerita khas anak remaja, human interest, percintaan, pergaulan, dan cerita cinta kehidupan remaja. Segudang prestasi dan kegiatannya tidak melupakan Zesy dengan jerih payah orang tuanya. "Saya bangga mempunyai keluarga ini, keluarga yang tidak mungkin dimiliki orang lain,” kata Zesy.
dikutip dari berbagai sumber

No comments:

Powered by Blogger.