Selamat Menunaikan Ibadah Puisi
EntrepreneurKreatif.Com-Sehari
sebelum memasuki bulan Suci Ramadhan, saya dan Shella Rimang, salah satu
pengisi acara untuk Festival Pasar Rakyat 15-16 Juli 2017 nanti, meninjau Pasar
Tengah dan Pasar Kapuas Besar, dua dari tiga lokasi kegiatan berskala nasional
itu, yang tentunya juga akan mendapat liputan dari media nasional sekelas Koran
Kompas dan Kompas TV, dan beberapa media nasional lainnya.
saya (berkaos putih) dan Shella (kaos hitam) di studio Lantai Empat TV |
Shella adalah
mahasiswi semester akhir di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
Untan, Pontianak. Dia pernah saya ajak tampil di kanal Lantai Empat TV saat
pameran Ekonomi Kreatif yang digagas oleh Rumah Muda Kreatif (RumAktif) Kota Pontianak bersama Pemerintah KOta Pontianak, bertempat di Pontianak Convention Center selama 4 hari, mulai 18-21 Mei 2017. pada hari terakhir
pameran, saya dan Shella diwawancarai oleh host nyentrik Lantai Empat, Duo Lelaki Akhir Zaman. Shella yang dijuluki ‘Perempuan Puisi’ ini memang
sangat terkenal di Kalbar, khususnya di kalangan sastrawan dan penyair Kalbar.
Kami bersama
ketua panitia, Sugih Wiramantri, yang juga pegiat film, memantau lokasi di
pasar terbesar dan terpadat di Pontianak itu. Di tengah panas yang menyengat,
kami memarkir motor di Pasar Tengah, di bawah kanopi raksasa yang teduh, lalu
berjalan kaki sembari mencoba menerobos sembrawutnya suasana pasar jelang
Ramadhan besok. Truk-truk besar pengangkut sembako hilir mudik melewati jalanan
berlubang. Motor, sepeda, dan pejalan kaki berebut melintasi pasar Kapuas Besar
yang nyambung ke Pasar Tengah.
Work like you don’t need money. Love like yo’ve never been hurt. Sing like no one’s heard. And dance like no one’s watching.
Kami bertiga
masuk ke dalam lorong Pasar Kapuas Besar untuk menuju ke Sungai Kapuas. Para pedagang
berlalu lalang di lorong panjang dan sempit itu. Terdengar beberapa percakapan
mengenai bawang putih yang langka akhir-akhir ini. Barangkali sengaja ditimbun
jelang puasa. Di tepian sungai, kapal Bandong sudah penuh dengan orang dan
barang untuk berlayar menuju daerah masing-masing. Di geladak kapal, penuh
dengan berkarung-karung beras, minyak goreng, dan sembako lainnya hingga
pakaian yang barangkali akan dijual di kampung mereka. Di dalam Bandong, sudah
sesak dengan manusia. Ada beberapa buah Bandong yang bersandar di pinggiran
sungai. Sebagian telah melaju membelah sungai.
Sungai
penuh sampah. Di dekat selokan, berdiri beberapa rumah makan kecil. Mereka asyik
makan siang sambil mendengar musik Gambus dari lapak penjual DVD musik bajakan tak
jauh dari tempat kami bertiga berteduh dari panasnya sengatan matahari
Khatulistiwa. Setelah puas melihat lokasi di Kapuas Besar, kami kembali ke
Pasar Tengah. Sekali lagi, menerobos padatnya kendaraan dan manusia yang
berlalu lalang memenuhi jalan penghubung antara Pasar Kapuas Besar dan Pasar
Tengah. Saat kesulitan mengeluarkan motor dari parkiran yang padat, saya melihat
si tukang parkir yang cuek dan tak mau membantu. Dengan kesal, saya melewatinya
sambil mengomel tentang buruknya sistem parkir di pasar ini. Ya, benar. Saya
sengaja ‘menghukumnya’ dengan tidak membayar parkir yang entah dikenakannya
berapa ribu Rupiah itu.
Itulah kesan
yang saya dapat di lokasi yang setelah Lebaran nanti akan menjadi pusat
kegiatan berskala nasional. Berhubung hari ini kita sudah memasuki hari pertama
di Bulan Suci Ramadhan 1438 H, izinkan saya mengutip judul buku antologi puisi
Joko Pinurbo yang rada nyeleneh: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi. Tabik.
2 comments:
Selamat menunaikan ibadah puasa demoga lancar hingga hari raya
aamiin..makasih om dodon :D
Post a Comment