Mempelajari Novel Para Pemenang DKJ
EntrepreneurKreatif.com-Mempelajari novel pemenang sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ)
memang selalu menarik karena novel karya para pemenang DKJ selalu menawarkan
dua hal ini: tema yang seksi dan teknik yang menawan. Teknik ini bisa dibedah
lagi menjadi dua, narasi yang kuat (contoh novel pemenang DKJ 2015 berjudul
Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan) atau teknik-teknik penulisan yang
baru dan menabrak pakem (seperti novel Surat Panjang Tentang Jarak Kita…
karya Dewi Kharisma atau Puya ke Puya karya Faisal Oddang).
Satu di antara novel pemenang sayembara DKJ
2016 yang memiliki teknik cukup berbeda dari kelima lulusan DKJ 2016 lainnya adalah
karya Benny Arnas, Curriculum Vitae. Sebenarnya premis novel ini sangat jamak, tentang
dua anak manusia yang saling jatuh cinta dengan sejuta persoalan termasuk orang
ketiga dan pada suatu titik harus berpisah. kemudian bertemu kembali, klise.
Namun kekuatan utama dalam novel ini adalah
permainan teknik (yang sepertinya baru di novel Indonesia) bahwa narasi panjang
novel bisa disusun dari narasi-narasi pendek berupa flashfiction atau cerpen.
kekuatan lain dari novel ini adalah kekayaan metafora Benny Arnas dan juga
(tentu khas Benny) adalah bahasa puitis yang sesekali di beberapa bagian
terkesan terlalu berlebihan. Tapi kata-kata puitis Benny Arnas memang tidak
bisa dienyahkan dari karangannya, termasuk dalam novel ini.
Meski beberapa potongan saya baca sekilas, saya cukup menikmati metafora, gaya bahasa, sekaligus keliaran teknik penulisan dalam novel dengan subjudul yang cukup nyentrik ini, Seratus Enam Urusan, Sembilan Puluh Perumpamaan, Sebelas Tokoh, Sepasang Kegembiraan. kesebelas tokoh di novel ini ditulis sedikit samar, dengan hanya menggunakan kata aku dan kamu. fulan, fulanah, fulani, fulano.
Selain punya Ziggy, sampul depan novel CV ini juga unik karena diolah dari ilustrasi karangan perupa Ibnu Thalhah. Ini sebuah novel tanpa (kejelasan) tokoh, karakter, latar, plot. Hebatnya, novel ini menyajikan konflik yang samar dan makin ke ujung makin benderang.
Bisa dibilang, CV menjadi novel super keren karena bisa dibaca dari halaman/(sub)bab mana pun dankarena sebagian besar babnya hanya terdiri dari--kurang dari--satu halaman, CV pun bisa dibaca sekali duduk.
No comments:
Post a Comment