FLP Reborn
EntrepreneurKreatif.com-Forum
Lingkar Pena (FLP) Kalbar adalah komunitas menulis pertama yang saya ikuti
sejak 2008 sebagai anggota tidak aktif. Lima tahun setelah itu, saya kembali
aktif dan diminta menjadi pengurus di Divisi Sastra dan Penerbitan FLP Kalbar,
di bawah kepemimpinan Darwadi. Masa kepengurusan saya mestinya sudah harus
berakhir 2016 lalu. Tapi karena kesibukan para pengurus, ditambah dua perempuan
yang kebetulan menjadi pengurus inti di FLP Kalbar baru menikah, maka mau tidak
mau FLP harus vakum untuk sementara waktu. Bahkan, milad FLP yang selalu rutin
diadakan setiap bulan Februari setiap tahun, untuk 2016 lalu terpaksa absen.
Banyak
sekali kenangan indah yang saya jalani selama tiga tahun bersama FLP Kalbar. Sebelum
masuk di FLP Kalbar, saya adalah tipe penulis single fighter yang malang-melintang sendirian, mengirim cerita
pendek (cerpen) ke semua media cetak yang saya tahu alamat email-nya. Saya bahkan
sempat mengikuti sebuah grup menulis online
di Facebook. Waktu itu, saya bahkan belum punya laptop. Saya mengetik cerpen
dan puisi menggunakan ponsel murah (non-android). Bisa ditebak, cerpen dan
puisi saya penuh dengan kata yang disingkat. Alhasil, saya jadi bahan bully-an
di grup. Awalnya saya marah. Tapi,
lama-kelamaan, justru saya jadikan grup itu sebagai test the water sebelum mengirim karya ke media cetak. Walhasil,
setelah di ‘bantai’ di grup itu, cerpen-cerpen saya justru banyak dimuat di
media cetak nasional.
FLP Reborn
Kembali
ke judul di atas, setelah FLP Kalbar resmi vakum, saya mulai mencari berbagai
wadah lain untuk menyalurkan hobi menulis. Berlabuhlah saya di berbagai
komunitas yang mewadahi 16 subsektor kreatif, termasuk literasi di dalamnya. Saya
pun diminta menjadi Ketua Subsektor Literasi (Kepenulisan dan Penerbitan) di
Rumah Aktif, Kota Pontianak. Terakhir, saya juga ditunjuk sebagai Ketua Bidang
Budaya dan Edukasi di Rumah Melayu Kalbar. saya juga menjadi mentor kelas novel
di Kelas Menulis Enggang Khatulistiwa. Pokoknya sibuk deh.
Tapi,
jauh di lubuk hati yang paling dalam (yaelah) saya sangat rindu bisa ‘kembali’
lagi ke FLP. Saya rindu FLP bisa re-born. Lahir kembali. Dan ternyata itu bukan
hanya kerinduan saya seorang, tapi teman-teman lain juga. Kerinduan massal agar
FLP re-born. Semoga niat baik kita semua dapat terwujud dalam waktu dekat. Aamiin.
No comments:
Post a Comment