Kostoom Wakili Indonesia di Ajang Internasional
EntrepreneurKreatif.Com-Setelah
melalui proses pitching, startup Kostoom terpilih sebagai
juara Seedstars Jakarta 2016. Kostoom
menyisihkan delapan startup lainnya seperti Sevva, Blumbang Reksa,
Akomoo, Bukapintu, Konsaato, Taptopick, Shinta VR, dan Appskep.
Para
perwakilan startup terpilih mempresentasikan project mereka dihadapan
para dewan juri yang kali ini diisi oleh nama-nama besar dan profesional di bidang
industri startup Indonesia, antara lain CEO Daily Social Rama Mamuaya, pihak Kibar
sebagai perwakilan Seedstars Indonesia, dan beberapa perwakilan startup seperti
Sanny Gaddafi dari 8Villages, Dondi Hananto dari Kinara, Andreas Senjaya dari
iGrow, Alamanda Shantika dari Go-Jek, dan Pri Desta Yudha dari Indosat Ooredoo.
Berkat
kemenangan ini, Kostoom akan mewakili Indonesia di Regional Summit dan Global
Seedstars Summit yang diselenggarakan di Swiss, April 2017 mendatang. Mereka
akan bersaing dengan 60 startup dari negara berkembang lainnya
untuk pitching di
hadapan 1.000 invitations. Adapun
dana investasi yang bisa diraih startup mencapai hingga US$ 1 juta.
foto: id.techinasia.com |
“Seedstars World merupakan salah satu kontribusi kami untuk
mendorong berkembangnya ekosistem startup digital di Indonesia,” terang Chief
Executive KIBAR Yansen Kamto.
Sebagai runner-up adalah Sevva yang
merupakan rental
marketplace yang mempertemukan pemilik barang dengan penyewa
barang terpilih. Selain itu, ada Blumbang Reksa,
produk Internet
of Things (IoT) yang berfungsi memonitor kondisi air, kondisi
suhu, kelembapan, hingga salinitas pada tambak udang sebagai runner-up kedua.
Hadir dengan Visi Sosial
Kostoom merupakan platform yang mengusung konsep sharing economy dengan
memberdayakan penjahit-penjahit rumahan yang berkualitas. Saat ini, mereka
memiliki 20 penjahit pilihan yang dikurasi dari 300 penjahit rumahan lainnya.
Kostoom masih
mengembangkan bisnisnya di area Depok dan akan menyebar hingga seluruh kota
Indonesia pada 2017 mendatang. “Idenya unik, belum ada yang melirik para
penjahit dan solusi yang ditawarkan juga bagus,” kata Alamanda Shantika
Santoso, salah satu juri dan juga VP Go-Jek saat grand final di Conclave.
Putry Yuli, CEO Kostoom mengatakan, startup-nya diharapkan dapat
memberi kesempatan kepada para penjahit rumahan untuk bisa mengembangkan
usahanya. “Kini, pendapatan penjahit meningkat 200% hingga 300% setelah
bergabung dengan Kostoom,” tuturnya.
Dengan hadirnya
Kostoom, diharapkan taraf hidup penjahit bisa lebih baik lagi. Pasalnya, ada
beberapa keuntungan yang diperoleh, mulai dari komisi yang adil dengan rasio
70% untuk penjahit (Kostoomaker)
dan 30% untuk Kostoom, serta lebih mudah bertemu pelanggan baru.
Terhitung, saat ini jumlah
penjahit yang sudah tergabung mencapai 350 orang yang berlokasi di Depok dan
sekitarnya. Sementara, dari pelanggan (Kostoomer) rata-rata berasal dari
Jakarta dan Tangerang Selatan. Dari volume order, hingga kini jumlah orderan
yang masuk per bulannya mencapai 500 buah.
“Target kami ingin jaring
kostoomaker hingga 1.000 orang. Caranya dengan launching app sebagai langkah
pendekatannya,” ujarnya kepada DailySocial.
Untuk pemesanan,
Kostoomer bisa dilakukan lewat situs online. Ada beberapa langkah yang harus
ditempuh, yakni memilih produk, menulis detil, mengunggah design, dan melakukan
costumize. Kostoom juga menerima pembuatan contoh produk mulai dari
pemesanan dua lusindengan lama pengerjaan dua minggu.
Selain itu, Kostoom
menyediakan fasilitas pick up material untuk wilayah
Jabodetabek. Layanan ini memungkinkan pelanggan tidak perlu keluar rumah.
Setelah pemesanan telah selesai diisi, tim Kostoom akan memilih penjahitnya.
“Jadi, kostoomer tidah berhubungan langsung denganpenjahit. Kami akan jadi
pintu penyalurnya.”
Target
Ke Depan
Ke depan, Kostoom berencana
ingin menggandeng pihak vendor kain. Bila rencana ini mulus,nantinya kostoomer
bisa memilih kain secara online. Kostoom juga tengah mencari investor
untukberinvestasi di tempatnya. Kebutuhan dana segar ini sebagian bakal
dipergunakan untuk pengembangan aplikasi mobile.
Putry mengaku Kostoom
didirikan pakai dana sendiri atau bootstrap dengan nilai
investasisebesar 50 juta Rupiah dan zero marketing cost.
Sekadar informasi, Kostoom
terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia dalam kompetisi StartupIstanbul,
Turki pada Oktober 2016 dan Seedstars Summit pada April 2017 di Swiss.
Kostoom,
startup yang bergerak di bidang layanan jahit, akan mewakili Indonesia di ajang
Seedstars Summit di Swiss pada tahun 2017.
"Idenya
unik, belum ada yang melirik para penjahit dan solusi yang ditawarkan juga
bagus," kata Vice President Go-Jek Alamanda Shantika Santoso selaku salah
seorang juri Seedstars World Jakarta 2016, kepada Antara News di Jakarta, Sabtu
malam.
Menurut
Alamanda, salah satu kunci kesuksesan Kostoom memenangi tiket tersebut adalah
dampak sosial yang ditimbulkannya terutama bagi para penjahit rumahan.
Sumber: marketeers.com, dailysocial.id, kompas.com, poster.co.id
No comments:
Post a Comment