Header Ads

MELAYU FUNKY : Lakon Tiga Babak


Melayu Funky: Lakon Tiga Babak*)
Vivi Al-Hinduan

*) Telah dimuat di Harian Pontianak Post, Minggu 17 Juli 2011

Babak I : Tragedi Air Balon

Suatu pagi di sebuah rumah…

Alamaak..air balon udah habis. Yaaam…oh Yam..”, Kinenez memanggil menantu perempuannya.
Ada apa, Mak?”
Tolong telponkan tauke air, Yam. Air balon kita udah habis.”
Kinenez menunjuk galon air yang sudah kosong.
Iye, tau Iyam.”
Iyam bergegas menuju telepon di sudut meja dan memutar sebuah nomor.
Halau…tauke ya? iya, ini Iyam, menantunya Pak Kidatoz. Iyam pesan air salon satu ya, tolong diantar sekarang.”
Terdengar respon dari ujung sana yang langsung dijawab Iyam dengan penuh percaya diri.
Iya. Air P-A-R-A-L-O-N.”
Klik.
Udah kau telepon, Yam?”, tanya Kinenez sambil menyiapkan sarapan diatas meja.
Udah, Mak. Iyam mau membangunkan Raja Singa dulu.”
Iyam bergegas ke dalam kamar membangunkan suaminya.

Tak lama kemudian…
Selamat pagi Emak/ Selamat pagi Bapak/ Mentari hari ini/ Bersinar lagi…

Kibapaz bernyanyi sambil duduk di kursi dan menyeruput teh manis yang masih panas.
Yam, kau ndak nyarap?” tanya Kidatoz sambil membetulkan kain sarungnya yang kedodoran.
Iye, tau Iyam. Mentang-mentang Iyam pernah sakit syaraf. Itu terus diungkit-ungkit kakek alay satu nih.”
Siape bilang kau pernah saket syaraf? Bukannya dulu kau pernah kena gile babi?”, sahut Kibapaz sambil tertawa terpingkal-pingkal.

Tak lama kemudian…
Ibu pesan paralon air ya?”,si tauke datang membawa paralon.
Iye, betol. Tolong gak isikan sekalian di sepenser ye.”, sahut Mbok Yam.
Dispenser kali?”
Iye, betol. Emang tadi saye bilang ape?”
Tapi, Bu..paralon masak ditaruh di dispenser?”
Terus mau ditarok dimane? Masak di kulkas? Bodo amat.”
Horee…air balon udah datang.”, Kinenez berseru kegirangan.

Babak II : Karmila Satarajanan
Senja itu Kinenez tengah bersiap menonton acara favoritnya di TVRI, Bincang Uang. Dengan mengajak Kidatoz, sang suami tercinta, mereka duduk di ruang keluarga sambil menyeduh kopi panas.
Iya Nek, tau.”, sahut Kidatoz sambil menghirup kopinya.
Tak lama muncullah seorang pembawa acara Bincang Uang yang berwajah perpaduan antara Najwa Shihab dan Ashanty, teman duet Anang Hermansyah.

Selamat sore, pemirsa TVRI. Jumpa lagi dengan saya, Karmila Satarajanan dalam acara kesayangan anda, Bincang Uang. Kali ini saya membawakan topik berjudul Investasi Bagi Pensiunan. Dalam investasi kali ini, saya ingin mengajak Bapak/ Ibu pensiunan sekalian agar berinvestasi dan pintar merancang dana pensiun anda sejak dini, terutama bagi Pak Kidatoz si kakek alay, dan Ibu Kinenez yang kurang pendengaran dan selalu mengeja TVRI dengan VRI. Stop. Please!
Pak Kidatoz, saya sarankan berhati-hatilah dalam menyimpan uang pensiun anda yang tidak seberapa itu, terutama dari incaran anak tunggal anda yang pemalas dan mata duitan, Kibapaz. Bu Kinenez, apakah Ibu sudah menjaga betul uang pemberian suami anda yang tidak seberapa itu dari intaian jahat cucu pertama anda, Si Unun? Atau menantu anda yang matre itu, siapa namanya?
Iyam Marijom.”, sahut Kidatoz dan Kinenez serentak.
Iya, betul. Dengar-dengar dia sudah pake gigi palsu ya sekarang? Nggak ompong lagi, dong?”, sahut Karmila dari dalam tivi sambil tertawa cekikikan.
Kidatoz menyahut, “ Oh, tentu saja, Karmila darling. Marijom sejak pake gigi palsu jadi mirip Ximena Navarette, Miss yang dari Meksiko itu loh.”
Bukannya dia jadi mirip Lula Kamal, Tok?”, sahut Kinenez.
Oke, lanjut pemirsa. Kenapa kita harus merancang dana pensiun kita sedini mungkin?”, tanya Karmila dari dalam tivi.
Karena kita orang susah.”, sahut Kidatoz.
Bukan, Tok. Karena itu..karena itu..obat awet muda.”, sahut Kinenez sambil menyanyikan sepenggal lagu Iwan fals.
Duh, kalian ngomong apa sih? Kasih tau nggak ya?”, Karmila menyahut dari dalam tivi.


Pemirsa, kita lanjut lagi. Kita perlu merancang dana pensiun sedini mungkin karena pertama, laju inflasi setiap tahun selalu lebih besar nilainya dari bunga tabungan kita. Maka menabung adalah cara paling buruk untuk bisa cepat kaya.
Kedua, karena seiring laju inflasi, maka kebutuhan pasti akan meningkat pula. Sementara uang yang kita tabung di bank akan berkurang nilainya. Satu juta rupiah yang anda tabung hari ini akan berkurang kemampuannya di tahun depan untuk membeli barang yang sama dengan yang anda beli saat ini. Karena itulah kita butuh investasi selain menabung.
Apa saja instrumen investasi yang tepat bagi para pensiunan seperti anda? Jangan beranjak dulu, saya akan segera kembali setelah yang satu ini…

Hei, jangan pergi Karmila sayang!”,sahut Kidatoz.
Dasar alay!”, Karmila menyahut dari dalam tivi.
Hey, Datok alay! Dasar mata keranjang. Udah, Karmila, istirahat sana.”, sahut Kinenez.
Bu, Kinenez, lihat! Si Unun lagi bongkar lemari Ibu tuh. Dia lagi cari dompet Ibu. Dia mau pergi ke mall.”
Hah? Karmila tau darimana?”, tanya Kinenez.
Ada CCTV ya di TVRI sana?”,tanya Kidatoz.
Ya ampun, kalian itu gimana sih? makanya jangan nonton dulu. Tuh liat! Pintu kamar kalian terbuka lebar. Terang aja aku bisa liat dari sini.”
Unun, Tok. Tolooong…Poloooong.”

Dan Kinenez pun terbangun tepat disaat Unun keluar dari kamar Kinenez membawa segenggam uang kertas seratus ribuan dan berlalu santai menuju Mall yang tak jauh dari rumah mereka.

Babak III : Keluarga Melayu Funky
Bising aku. Pagi-pagi udah dapat SMS penipuan. Banyak benar gak penipu kurang kerjaan di negeri ini.”,Kibapaz mengomel di pagi hari.
Apa sih isi SMS nye, Pak?”, tanya Titin, putri kedua Kibapaz.
Biasalah. SMS Mama Minta Pulsa.”
Oh,kalau itu sih serahin aja sama Titin. Biar Titin balas SMS itu.”
Kibapaz memberikan hape nya kepada Titin. Titin lalu mengetik SMS balasan dan mengirimkannya.
Udah kau kirimkan, Tin?”, tanya Kibapaz.
Sudah, Pak. Baca deh.”
Kibapaz lalu membuka pesan terkirim dan membaca SMS balasan dari Titin dengan lantang,
Barusan Papa, Adik, Kakak, juga mengirim SMS yang sama. Kenapa sih keluarga ini selalu kehabisan pulsa dan sering berurusan dengan polisi? Malu aku terlahir di keluarga ini. Malu! Malu!”
****

Tin, tolong gak bukakan Nek Dosiar, Nek nak nonton setron.”, kata Kinenez sambil mengunyah sirih, lipstick tempo doeloe.
Titin menurutinya.
Ih, iklan pulak Dosiar nih. CTI nomer berape, Tin?”
Nomor lima, Nek.”, kata Titin dari dapur.
Kinenez mengambil remote. Di tivi muncul angka 7.
Ini Tro TV. Tin mau bohongkan Nek ye?”
Titin tak bisa menahan tawa.
Sekarang tanggal berape ye?”, tanya Kidatoz yang masuk ke dalam rumah.
Sekarang hari bulan Rabu. Nanti malam ade acare Pantun Melayu di VRI.”, sahut Kinenez.
Oh, tanggal 30. Tolong gak tengokkan di almanak tuh, tanggal 1 November nanti hari ape?”
Hari Pahlawan.”, jawab Unun.
Nun, kalau CTV nomor berape? Nek nak nonton Tukul.”
Tukul nanti malam, Nek. Sabar ya.”, sahut Unun.
Akhirnya Kinenez pun memilih RCTI. Ketika sedang asyik menonton, tiba-tiba listrik padam.
Padam agik anem nih, risau aku. Tak bise nonton CTI aku. Ape nak disagu’. “,gerutu Kinenez.
Mak, ade mandang daster Iyam warne dadu, ndak?”,tanya Iyam.
Kutarok dalam keranjang jingge.”
Ngape pulak Emak tarok dekat kandang ayam?”
Ape pulak dalam kandang, bodobale? Die narok di dekat jamban.”, Kidatoz yang galak ikut nimbrung.
***
Kabu-kabu tilam nih banyak yang udah hancai dah, Yam.”, Kinenez curhat sambil menjahit kasur tipisnya yang sobek.
Kalo ndak, Nek nak jahet tadi malam. Eh, anem pulak padam. Wahal jahet malam-malam nyaman, tadak dikaru dengan budak badi nih.”, kata Kinenez sambil menunjuk Unun, cucu pertamanya yang berkebutuhan khusus.
Aok, Nek. Perak mang Pontianak nih. Anem malar padam, jembatan tol malar macet selarat. Macam gini dibilang kote modern.”, Titin menyahut dari teras depan sambil mengunyah permen karet.
Mane gak tadak nak macet, Tin. Motor tambah banyak, jalan tambah sempit. Tak nanggar lah budak tuh.”, Kibapaz menimpali.
Alamak…lawar benar gak perempuan dalam tipi tuh.”, kata Kidatoz.
Datok nih sepok, gak. Itu bukan orang, Tok. Itu pelam karton.”, sahut Unun.
Yihaa..!!

Keterangan :
Perak : Parah
Wahal : Padahal
Lawar : Ganteng; Cantik
Malar : Sering; Terus-terusan
Selarat : bahasa Melayu Pontianak tempo doeloe yang artinya adalah kerap kali
Disagu’ : bahasa Melayu Pontianak tempo doeloe yang artinya adalah diandalkan
Anem : Listrik PLN
Tak Nanggar : Tak mampu lagi menampung
Dadu : Merah Muda
Jingga : Oranye
Sepok : Kampungan



No comments:

Powered by Blogger.