Mencicipi Gurihnya Sotong Pangkong Khas Pontianak
EntrepreneurKreatif.Com-Mencicipi Gurihnya Sotong Pangkong Khas Pontianak
adalah salah satu yang paling ditunggu setiap Ramadhan tiba. Meskipun para
penjual Sotong Pangkong juga membuka lapak di hari biasa, tetapi di bulan Ramadhan,
para penjual makanan khas Pontianak ini berderet rapi menjajakan dagangannya di
sepanjang Jalan Merdeka Barat, Pontianak. Salah satunya adalah Nazar.
foto: Vivi Al-Hinduan |
Ditemui
EntrepreneurKreatif.Com saat Ramadhan lalu, Nazar yang saban malam menjual Cumi
asin yang dipangkong di kawasan Jalan Merdeka Barat, tepat di samping Gang
Punai itu mengaku, selain di Bulan Ramadhan, ia juga tetap berjualan kudapan khas Pontianak itu. Namun, jika di luar Ramadhan ia hanya bisa
menjual sebanyak setengah kilogram per hari, di Bulan Ramadhan ini Nazar mampu
menjual Sotong Pangkong hingga 1-2 kilogram
per hari. Sebelum mempunyai gerobak dan berjualan sendiri, Nazar bertahun-tahun
membantu temannya yang juga menjual Sotong Pangkong di kawasan Merdeka Barat.
foto: Vivi Al-Hinduan |
Menjual
Sotong Pangkong Setiap Hari
Nazar
menjelaskan, Sotong Pangkong merupakan Sotong (Cumi) yang sudah dikeringkan,
lalu dipanggang di atas bara api dan dipangkong atau dipukul
dengan palu hingga berbentuk pipih. Ia membeli sotong yang sudah
dikeringkan tadi di pasar dengan harga
per kilo Rp 230.000. Jika Ramadhan,
Nazar mampu berjualan sejak pukul 16.30 wib hingga pukul 01.00 dini hari. Dia menjual
Sotong Pangkong mulai dari ukuran kecil Rp 15.000 per buah, ukuran sedang Rp
20.000 per buah, dan yang paling besar ia jual seharga Rp 30.000 per buah.
Sotong Pangkong buatan Nazar dimakan dengan dua jenis kuah yang lezat, kuah
kacang dan kuah ebi pedas yang dapat kita pilih atau dicampur jadi satu.
foto: Vivi Al-Hinduan |
“Omzet saya
sepanjang Ramadan sebesar Rp 4 juta. Sedang untuk di luar Ramadan biasanya cuma Rp 1 juta per bulan,” ujar Nazar.
Di luar Bulan
Ramadan, Nazar berjualan sejak pukul 16.30 wib hingga 24.00 wib saja. Selain
menjual Sotong Pangkong, ia juga mengambil upah sebagai buruh harian (tukang)
jika ada yang membutuhkan tenaganya. Pembeli yang datang berasal dari Pontianak, daerah lain di Kalbar, Jakarta, hingga Singapura. Pernah juga ada yang memesan Sotong Pangkong
untuk dipaketkan ke Jakarta.
foto: Vivi Al-Hinduan |
“Tapi sepanjang
Ramadan ini saya fokus menjual Sotong Pangkong dan tidak menerima job sebagai tukang,”
ungkap ayah satu anak ini.
Ke depan, Nazar
ingin mempunyai tempat yang lebih permanen serta mempunyai cabang di beberapa
kabupaten/ kota di Kalbar. ia juga ingin memiliki sejumlah karyawan yang
membantunya karena saat ini semuanya ia kerjakan sendiri.
No comments:
Post a Comment