Belajar dari Jogja, Kota yang Siap Menyambut Tamu
EntrepreneurKreatif.com-Yogyakarta-masyarakat
setempat lebih senang menyebutnya Jogja- adalah sebuah kota menengah yang tidak
terlalu besar, setidaknya, tidak sebesar Jabodetabek, Makassar, dan Surabaya. Secara
geografis mirip Bandung, tapi Bandung lebih padat dan lebih ‘heboh’ tentunya,
karena letaknya yang berdekatan dengan Jakarta dan juga menjadi markas beberapa
musisi nasional. Jumlah penduduknya juga lebih padat dari Jogja.
Kesamaan
Jogja dengan Bandung adalah penduduknya lebih dominan anak muda usia 17-25
karena memang kedua kota tersebut banyak dihuni para mahasiswa dari luar kota.
Hal ini juga yang menarik minat para investor untuk berinvestasi di sini.
Sekarang jogja dipenuhi apartemen, yang mana 25 tahun silam waktu saya pertama
kali ke sini, belum ada. Hotel-hotel jaringan internasional pun ramai berdiri
di sini, termasuk Sheraton dan Marriot. Hal itu dikarenakan tingkat kunjungan
wisatawan-baik wisman maupun wisdom-yang selalu meningkat setiap tahun.
Besarnya
pasar yang sebagian besar anak muda itu rupanya juga menarik para artis seperti
Dude Herlino, Syahrini, dan Ria Ricis untuk membuka outlet kue dan bakpia
mereka di Jogja. Kemarin, sewaktu saya diajak saudara saya yang tinggal di
Jogja untuk menonton premier Ayat-Ayat Cinta 2 di sebuah bioskop, sewaktu film
usai, di luar sudah sesak oleh anak muda, sampai kami kesulitan keluar.
Ternyata, para artis pemeran film tersebut-kecuali Dewi Sandra, mengadakan
jumpa fans di ruangan khusus dekat pintu keluar. Walah!
Menurut
saya, Jogja-sebagaimana Bali dan Bandung, adalah kota yang siap menyambut tamu.
Mulai dari infrastrukturnya (semua jalan sampai ke pedesaan diaspal rapi), SDM
yang sangat terpelajar, ratusan kampus
yang siap menyambut para mahasiswa, tempat nongkrong mulai paling murah sampai
paling mahal, hotel, guest house, losmen, semua lengkap. Belum lagi tempat
pariwisata yang tertata rapi.
Taman
Budaya, Bentara Budaya, Rumah Budaya, semua tersedia. Mulai dari yang gratis
sampai berbayar. November lalu ada event musik jazz terbesar di Jogja, Jogjazz,
yang diadakan di Kabupaten Sleman dan gratis. Sayang saya terlambat datang.
Tapi saya masih bisa menikmati tiga event seni kelas internasional yang berlangsung di kota ini, sebelum pulang
ke Pontianak. Pontianak pengin bikin event menarik seperti Jogja? Ini syaratnya.
Pusat
belanja pasti tersedia jika sebuah kota bisa menarik wisatawan dalam jumlah
besar untuk berkunjung ke sana setiap tahun, bahkan setiap hari. Malioboro dan Beringharjo sudah tersohor dari
dulu sebagai pusat belanja murah paling terkenal di Jawa Tengah. Pokoknya kalau
belum ke Beringharjo, belum sah. Saya sampai membuat liputan khusus tentang Beringharjo.
Pontianak
pasti bisa kok belajar dari Jogja, kota yang siap menyambut tamu. Mungkin
dimulai dari Taman Budaya Kalbar dan toiletnya, serta toilet-toilet umum di
ruang publik yang harus sangat diperhatikan kebersihannya agar
masyarakat-khususnya wisatawan, betah berlama-lama di Pontianak. Sekian cerita saya
tentang Jogja, nantikan cerita-cerita
seru lainnya dari kota-kota berbeda. Sayonara.
No comments:
Post a Comment