Header Ads

3 Tips Menarik Perhatian Para Influencer

EntrepreneurKreatif.com-SobatPreneur, di zaman now ini, perubahan pola konsumsi media masyarakat Indonesia membuat brand harus memutar otaknya untuk bisa lebih dekat dengan konsumen. Salah satunya lewat medium digital. Berdasarkan data Indonesia Native Advertising and Influencer Marketing Report 2018 yang dikeluarkan oleh GetCRAFT, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu lebih dari 8 jam setiap harinya di Internet baik melalui desktop atau tablet. Masing-masing menghabiskan lebih dari 3 jam untuk media sosial. Sementara waktu yang dihabiskan untuk menonton TV hanya berkisar di angka 2 jam 23 menit.


Riset GetCRAFT menunjukkan bahwa sebanyak sepertiga dari alokasi bujet pemasaran brand kini telah dialihkan menuju native ads di medium digital. Native ads merujuk pada materi iklan berbentuk paid social media posts, influencer marketing, paid search, dan sponsored content. GetCRAFT memperkirakan, meskipun rata-rata alokasi yang dianggarkan akan berkisar di 20%-30%, namun sebanyak 16% dari narasumber riset mereka rela untuk mengalokasikan bujet di atas 50% untuk iklan digital pada tahun 2018. Penambahan alokasi bujet ini ditujukan kepada paid social media posts, influencer marketing, dan branded content. Tingginya penggunaan media sosial di Indonesia juga turut membuat ramai penggunaan influencer marketing di kalangan brand.

Apa Itu Influencer Marketing?
pertumbuhan digital akan terjadi pada tahun 2018, hanya saja trennya akan lebih pada content creation. Sementara traditional digital banner akan lebih stagnan kalau tidak mau dibilang ditinggalkan. Influencer atau biasa dikenal sebagai buzzer, selebtwit dan selebgram. Mereka mampu membangun audiens yang sesuai dengan bidang yang mereka geluti. Sebut saja Ria Ricis seorang selebgram terkenal, juga Alexander Thian, yang mampu menarik para peminat traveling lewat akunnya @amrazing. Atau mungkin Edho Zell yang mengikrarkan diri sebagai full-time Youtuber  mampu membangun sebuah komunitas dengan jumlah audiens yang tidak sedikit. Kepopuleran ini tak bisa didiamkan begitu saja, terutama bagi merek. Ketimbang harus susah payah membangun audiens, penggunaan para influencer atau biasa disebut buzzer ini bisa lebih efektif. Namun, bukan berarti bisa asal dalam pemilihan influencer. Mereka punya audiens yang berbeda-beda. 

Berikut  3 Tips Menarik Perhatian Para Influencer ini.

1.    Mention nama akun atau kutipan website mereka dalam konten yang Anda buat. Influencer profesional biasanya menggunakan Google Alerts untuk mendapatkan notifikasi bahwa website atau nama mereka sudah disebut dalam konten yang Anda buat.

2.    Tandai (tag) para influencer yang Anda referensikan di dalam konten yang Anda buat. Hal ini berfungsi untuk memberitahu mereka bahwa kampanye Anda ada hubungannya dengan mereka.


3.    sesuaikan dengan brand image yang telah Anda bangun sebelumnya. Misalkan Anda memasarkan produk aksesoris kamera, Anda bisa memilih influencer yang selalu membahas fotografi dan videografi.

Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian mereka dengan maksud agar mereka tertarik dengan konten yang Anda buat dan akhirnya membagikan konten Anda kepada para followers mereka. Hal ini tidak mudah, perlu kehati-hatian dan konsistensi agar bisa benar-benar menarik perhatian mereka. Jangan terlalu sering melakukannya, atau Anda akan dicap sebagai Spammer dan justru menampilkan citra buruk merek Anda di hadapan mereka. Ada cara singkat untuk bisa bekerja sama dengan mereka. Beberapa influencer biasanya telah memiliki sistem manajemen yang terbuka untuk kerja sama. Langkah ini juga agak tricky, mengingat tidak semua influencer mau bekerja sama bila menyangkut merek. Lakukan pendekatan berkesinambungan agar bisa menciptakan kerja sama yang sama-sama menguntungkan. Selamat mencoba

Sumber: marketers.com


No comments:

Powered by Blogger.