Tips Bepergian Naik Dua Kali Pesawat
EntrepreneurKreatif.Com-SobatPreneur pernah bepergian jauh dan harus naik pesawat dua kali? Saya pernah. Tepatnya dari Pontianak ke Padang. Banyak pengalaman yang saya dapatkan dan akan saya bagikan. Selamat membaca. Semoga bermanfaat.
 |
| baek kabarnyo? |
Tips Bepergian Naik Dua Kali Pesawat
1. Bawa 2 buah alas kaki
Berguna untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. Percaya tidak, sepatu pantofel resmi yang sudah lama tidak dipakai, tiba-tiba tapaknya lepas sewaktu saya transit di Soekarno-Hatta, Cengkareng. terpaksa, saya memakai sandal jepit selama perjalanan dari Jakarta ke Padang.
Jika SobatPreneur melakukan perjalanan dinas seperti yang saya lakukan tempo hari, dengan waktu hanya 3 hari 2 malam dan sudah terjadwal rapi, usahakan bawa tas dan pakaian seminimal mungkin. Karena di hotel sudah tersedia handuk, sabun, sampo, dan sikat gigi gratis yang bisa kita manfaatkan.
 |
| satu ransel cukup, yang penting BEKRAF cyin |
Jangan bergaya ala sosialita dengan membawa berkoper-koper pakaian, apalagi jika perjalanan dinas yang waktunya terbatas dan memang tidak memungkinkan kita berwisata berlama-lama karena segala sesuatunya sudah terjadwal ketat dari panitia. Mau nambah liburan? Next time aja, ya.
Jangan pernah masukkan laptop SobatPreneur di bagasi (Awas maling!) dan juga jangan di dalam kabin pesawat yang rawan meledak. Laptop dan peralatan elektronik lainnya sebaiknya dibawa dalam tas khusus yang ringan dijinjing dan letakkan di bawah kursi pesawat SobatPreneur. Selain laptop, barang praktis yang dibutuhkan seperti air mineral, nasi, kue, dan charger ponsel juga sebaiknya dibawa dalam tas yang nyaman dijinjing.
Perjalanan dari Pontianak-Padang mengharuskan saya transit ke Cengkareng (Soekarno-Hatta) baik pergi maupun saat pulang. Sewaktu pergi, karena jam siang hari, saya membeli nasi Padang sebelum berangkat, dan memakannya di Cengkareng. SobatPreneur bisa membeli roti, burger, atau apa saja untuk mengganjal perut selama transit.
Alasannya, agar tidak repot pindah kargo/ bagasi. Percayalah, itu sangat merepotkan. Saat berangkat, saya naik maskapai G dari Pontianak-Jakarta-Padang. Pulangnya naik maskapai S dari Padang-Jakarta-Pontianak. Saat transit, kita tidak perlu pindah kargo karena kargo dibongkar saat tiba di tujuan akhir. Bayangkan, kalau harus ganti pesawat dan bagasi di Cengkareng yang luas itu, yang mana maskapai G punya terminal sendiri (baru dan biru) dan maskapai lain masih pakai terminal lama.
Pengalaman saya, karena perjalanan ke Padang dibiayai BEKRAF, mereka meminta foto boarding pass sebagai laporan pertanggungjawaban (LPJ) Bekraf. Beberapa dinas dan Kementerian juga menerapkan hal serupa. So, habis sepah jangan dibuang ya, gan!
No comments:
Post a Comment