Header Ads

Sang Bintang School Teaching by Heart, Learning by Mind

EntrepreneurKreatif.com-Sang Bintang School (lebih dikenal dengan SBS) adalah sebuah jasa kreatif berupa lembaga kursus Bahasa Inggris pertama di Kalbar yang berhasil memiliki 22 cabang di seluruh tanah air. Sang Bintang School berdiri sekitar sebelas tahun lalu (2004-2005) di Pontianak, Kalimantan Barat. Tiga entrepreneur kreatif pendiri pertama SBS adalah Yunsirno, Fahrurrazi, dan Abang Priana Asri. Uniknya, mereka bertiga bukanlah lulusan FKIP Bahasa Inggris, melainkan jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak. Kebetulan mereka mempunyai kemampuan Bahasa Inggris di atas rata-rata.


Keprihatinan mereka terhadap rendahnya kemampuan berbahasa Inggris teman-teman mereka kala itu-terutama nilai TOEFL yang di bawah 400-membuat mereka nekat mengadakan pelatihan Bahasa Inggris kecil-kecilan. Saat itu, rata-rata lembaga kursus Bahasa Inggris di Pontianak mempunyai beberapa paket/ level yang harus diambil siswa, mulai dari Basic I sampai Advance III dengan waktu tempuh paling cepat selama dua tahun. Sementara, sebagian teman mereka saat itu sudah di semester terakhir, dan hanya punya waktu selama enam bulan untuk memperbaiki nilai TOEFL mereka sebagai prasyarat kelulusan di Untan. Untan sendiri mematok nilai TOEFL minimal 400 kala itu.

Hal tersebut ketiga pendiri SBS akhirnya melaunching program 6 bulan bisa berbahasa Inggris. Program akselerasi (percepatan) ini sangat menggegerkan Pontianak pada tahun 2005 karena mengusung sesuatu yang sangat anti-mainstream. Selain 6 bulan bisa berbahasa Inggris, program ini juga tidak mewajibkan siswa mencatat, tidak menghafal, dan tidak ada PR,

Sebelum belajar di SBS, para siswa wajib mengikuti enam tahapan tes, yaitu tes psikologis, vocabulary, grammar, writing, mengenal karakter belajar siswa dan tes wawancara. Tes tersebut diperlukan agar para tutor dapat mengetahui masalah yang dialami siswa selama ini dalam belajar. Setelah mengetahui masalahnya, tutor dapat menyesuaikan penyampaian materi dengan cara belajar para siswa.

Model pembelajaran akselerasi yang dilakukan SBS ini diharapkan tidak hanya dapat diterapkan untuk menguasai Bahasa Inggris saja, tapi juga berlaku di semua bidang.  Ia juga menyebutkan, saat ini Kalimantan tertinggal 10 tahun dari jawa dan tertinggal 30 tahun dari Amerika Serikat. Sehingga jika kita masih saja menggunakan cara dan metode pengajaran biasa (bukan metode akselerasi) maka dapat ditebak, saat bangsa lain sudah lama tinggal landas, kita justru akan selamanya tertinggal di landasan.

SBS pertama kali membuka cabang pada 2006 di Pontianak. Kini , mereka punya 4 cabang di Pontianak yang terletak di Sungai Raya Dalam, Jl. Sulawesi, Jl. Daya Nasional (Komplek Untan), dan Ampera (depan IKIP PGRI). Tahun 2009 pertama kali SBS membuka cabang di luar Kalbar, yakni di malang, Jawa Timur. Lalu Aceh, Surabaya, Pekalongan, Padang, Palembang, dan dalam waktu dekat akan membuka cabang baru di Singkawang, Balikpapan, Pekalongan (cabang kedua)  Bandung, dan  Semarang. Saat ini terdapat sebanyak total  22 cabang dan perwakilan di seluruh Indonesia. Untuk Indonesia bagian tengah dan timur, Ambon dan Kendari sudah tertarik ingin membuka cabang di kota mereka.



Saat ini, dari setiap cabang SBS rata-rata mampu menghasilkan omzer bulanan sekitar Rp 40 juta-Rp 60 juta. Mulai 2009 lalu, SBS telah merancang sebuah model pengembangan program semi franchise atau kemitraan. Harga berkisar mulai dari Rp 5 juta- Rp 100 juta. Para calon mitra SBS dapat memilih paket kerjasama tersebut dengan kelebihan masing-masing. Di tahun 2016 lalu, SBS membuka beberapa program baru seperti pelatihan komputer, desain dan Bahasa Arab. SBS mempunyai target di tahun 2025 memiliki 1.000 cabang di seluruh Indonesia. Tahun 2016 SBS telah punya cabang di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Program SBS terdiri dari program unggulan, program Bahasa Inggris untuk anak dan program spesial (Master Class serta Master Class by Request). Selain itu, SBS juga punya komunitas EVO (English Volunteers). Komunitas ini membantu menyediakan para relawan di beberapa lokasi wisata di Pontianak, yang hari ini kekurangan tenaga pemandu wisata. SBS saat ini sedang proses bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Pontianak untuk menempatkan para relawan EVO di jam-jam padat di mana banyak tamu asing berkunjung. Para volunteer bertugas membantu mempromosikan tempat wisata di Kalbar dengan penjelasan yang dapat dimengerti para turis. 

No comments:

Powered by Blogger.