Daftar Buku Belum-Selesai-Baca Saya di 2017
EntrepreneurKreatif.com-Tahun 2017 bisa merupakan ‘bulan madu kedua’ saya dengan
dunia sastra, yang sempat saya tinggalkan setahun belakangan karena sibuk di
dunia nyata. Dimulai dengan proyek kepenulisan novel yang insya Allah dimulai
Januari 2017, dan beberapa naskah lama yang saya perbarui untuk persiapan
mengikuti sayembara novel sepanjang tahun ini.
Tentu, pekerjaan
utama seorang penulis hanya 3;
membaca, membaca, dan selalu membaca. Di
tahun 2017 ini, saya bertekad membaca 1 buku setiap bulan. Ada banyak sekali
buku (fiksi dan nonfiksi) yang saya beli dan tidak selesai dibaca. Bahkan ada
yang belum tersentuh sama sekali. Guna menuntaskan resolusi itu, berikut saya cantumkan Daftar Buku Belum-Selesai-Baca Saya di 2017. Semoga dengan memublikasikannya di blog dan dibaca orang lain,
saya jadi termotivasi untuk menyelesaikannya sesuai target.
1 1. Calabai karya
Pepi Al-Bayqunie
Novel ini
tebalnya 380 halaman. Diterbitkan oleh Javanica Press pertama kali pada Oktober
2016 silam. Berarti mungkin di awal
2016, si penulis sudah menulis dan mungkin pertengahan 2016 naskahnya sudah
jadi. Pertanyaan saya: Kenapa si penulis tidak mengirimkan naskahnya mengikuti Sayembara Novel DKJ 2016? Karena tahun
ini, juara 2 dan 3 tidak ada.
Novel ini
sangat menarik. Berdasarkan kisah nyata seorang bissu, pemuka spiritual suku Bugis Makassar yang dipercaya menjadi
penghubung antara alam manusia dan dewata. Calabai berkisah tentang seorang bernama
Saidi, lelaki yang tabiatnya seperti
perempuan dan menyukai sesama jenis. Ia diusir ayahnya dari rumah karena
mempermalukan keluarga. Saidi akhirnya menjadi seorang bissu. Bagi saya, novel ini sangat unik-dan layak menang di
sayembara novel DKJ-karena selain berlatar lokalitaskedaerahan yang sangat kental, juga mengungkap mengenai
kehidupan seorang bissu yang calabai (bissu) penyuka sejenis, satu hal yang
tabu dan jarang diangkat menjadi sebuah cerita. Dan novel ini layak menang. Cuma
sayang banget, ya, tidak dikirim?
2 2. The Introvert Advantage karya Marti Olsen Laney, Ph.D
Ini satu-satunya
buku nonfiksi yang masuk daftar baca saya tahun ini. bukunya lumayan tebal 384
halaman di luar daftar pustaka. Buku ini membahas bagaiman seorang introvert
(seperti saya) bisa bertahan dan sukses di dunia kaum ekstrover. Menarik, ya?
3 3.
Rahasia Seks
Leluhur Jawa karya Yudhi A.W
Buku terbitan
Diva Press ini menyadur Serat Chentini. Bisa kebayang, kan, isinya kayak apa? Tebalnya
hanya 263 halaman, sudah termasuk profil sang penulis. Saran saya cuma satu,
jangan coba-coba baca buku ini di siang hari sepanjang Ramadhan ya, kecuali
kalau mau puasanya batal.
4 4.
Dan Hujan
pun Berhenti karya Farida Susanty
Farida Susanty
adalah novelis peraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award 2007 kategori
Penulis Muda berbakat. Dan ini adalah teenlit.
Tepatnya, dark teenlit. Novel ini
sedang saya baca saat ini. semoga akhir bulan sudah kelar. DHPB sangat berbeda
dengan teenlit pada umumnya yang ceritanya
kacangan. Lucunya nanggung. Teenlit best-seller ini ceritanya rada dark dan ‘berat’ dibanding teenlit umumnya. Sudah dicetak sebanyak 10
kali hingga Agustus 2016. Tebalnya 322 halaman. Yah, lumayanlah sekali-sekali
baca teenlit. Biar nggak jenuh, sob.
5 5.
Arok-Dedes
karya Pramoedya Ananta Toer
Novel ini
sebenarnya sudah saya baca separuh, tapi saya tinggalkan karena terlalu ‘berat’
dan bikin jadi malas bacanya. Ini novel yang membahas kudeta pertama kali dalam
sejarah pemerintahan di Indonesia. Novel terbitan Lentera Dipantara ini cukup
tebal, 555 halaman, yang ditulis Pram pada periode 1 Oktober-24 Desember 1976, saat
menjadi tawanan politik di Pulau Buru. Untuk sebuah novel sejarah setebal itu
hanya dalam waktu 3 bulan termasuk sangat3x hebat luar biasa.
Novel politik
ini menceritakan usaha Ken Arok-dibantu Ken Dedes seaku permaisuri Tunggul
Ametung-untuk menjatuhkan Ametung dari Kerajaan Tumapel melalui intrik politik
yang sangat cerdas, tanpa harus melibatkan Arok secara langsung. Kenyataan sejarah
ini justru tidak dicantumkan dalam buku-buku pelajaran sejarah di sekolah
karena dianggap berbahaya bagi pemerintah Orde Baru.
6 6.
Panggil Aku
Kartini Saja-Pramoedya Ananata Toer
Pengen tau biografi
seorang Kartini dari sudut pandang seorang Pram yang khas? Baca deh novel ini. dengan
tebal 301 halaman, novel ini berisi kutipan surat-surat Kartini untuk
teman-temannya di Belanda, Estelle Zeehandelaar dan Ny. Abendanon, Ny. Nelly
Van Kol, dan beberapa perempuan Belanda lainnya. Kita tahu kelak surat-surat
ini dikumpulkan menjadi satu buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Yang sangat
menggangu adalah begitu banyaknya catatan kaki dalam novel ini.
7 7.
Jadi Freelancer
Kaya karya Danie G Praditya
Ini genrenya
nonfiksi. Bahasa dan bahasannya ringan dengan ketebalan hanya 205 halaman,
sudah termasuk profil penulis yang merupakan seorang freelancer sekaigus
presiden IFA (Indonesia Freelancers Association). Cocok dibaca untuk mengisi waktu siang hari
di bulan Ramadan.
Dalam tahun
ini pun, saya siap membeli novel-novel pemenang Sayembara Novel DKJ 2016, terutama karya Ziggy, semua Ikan di Langit yang
berhasil menjadi Pemenang I sayembara novel paling bergengsi di Indonesia itu. Bisa
dibayangkan sibuknya saya sepanjang tahun ini. dan semoga buku ke-4 saya bergenre
nonfiksi bisa segera terbit April 2017 ini. Aamiin.
No comments:
Post a Comment