Header Ads

Berrykitchen Perintis Bisnis Kuliner Online di Indonesia

EntrepreneurKreatif.Com-Usaha milik Cynthia Tenggara ini didirikan pada 2012 lalu. Sejak didirikan, produk-produk Berrykitchen sudah bisa dipesan secara online dan antar. Ide mendirikan berrykitchen.com berawal dari sulitnya Cynthia mencari makanan siang variatif ketika masih ngantor dulu. Chyntia membangun usaha tersebut dengan merekrut tiga orang karyawan di sebuah rumah kawasan Green Garden. Ketiganya adalah koki, pengantar, dan admin dengan pesanan sekitar 20 sampai 30 boks per hari. Ia pertama kali memperkenalkan dan membangun awareness Berrykitchen kepada keluarga dan teman-temannya dulu.

foto: poster.co.id

Mereka juga menawarkannya di kawasan perkantoran, mulai dari Kuningan sampai Sudirman, termasuk menawarkan kerja sama dengan perusahaan atau cara tradisional menyebarkan flyer. Berrykitchen juga dipasarkan di Facebook lewat fitur advertising mereka yang terhitung murah-meriah. Warna kemasan yang awalnya berwarna cokelat juga diganti menjadi hijau agar eye catching.
Usaha itu terbilang berhasil, karena dalam satu tahun pesanannya sudah mencapai 200 sampai 250 boks per hari. Berrykitchen kemudian pindah ke dapur lebih besar di kawasan Tomang dengan kapasitas produksi lebih besar, mulai dari 400 boks sampai akhirnya dalam dua tahun menyentuh angka 1.500 boks. Sekarang, usaha Cynthia berkembang pesat dengan menempati lahan seluas 800 m2 untuk produksi makanan sebanyak 2.500 boks per hari serta mempekerjakan lebih dari 170 karyawan.
Selain terus meningkatkan kapasitas produksi, Berrykitchen juga sering ikut berbagai kegiatan offline untuk terus membangun awareness seperti mensponsori sebuah event dengan mengirimkan boks makanan gratis. Dengan target produksi 5.000 sampai 6.000 boks per hari, Berrykitchen membangun semacam dapur remote di kawasan Kelapa Gading untuk menjangkau pasar Jakarta Utara.

Dibangun dengan Modal Sendiri

Cynthia mengakui harus merogoh sekitar Rp 150 juta untuk membuka Berrykitchen. Saat ini Berrykitchen sudah didanai oleh tiga investor, termasuk Sovereign’s Capital yang menyuntikkan dana sebesar US$ 1,25 juta pada pertengahan tahun lalu. Salah satunya langsung digunakan untuk membangun dapur baru dengan kapasitas lebih besar di kawasan Tanjung Duren.
Dari setiap unit  yang terjual, Berrykitchen mengambil profit dari makanan dijual. Dan biaya produksi sudah termasuk dengan biaya pengantaran, sehingga konsumen membayar hanya untuk makanan tanpa ongkos kirim. Alhasil, Berrykitchen kini punya gross profit sekitar 40%. Urusan BEP memang sulit diwujudkan dalam waktu dekat, terutama bagi perusahaan rintisan seumur jagung seperti Berrykitchen, yang kini sudah hampir berusia empat tahun. Tapi setidaknya, Cynthia menargetkan untuk mulai balik modal pada akhir tahun nanti. Ia berharap Berrykitchen bisa menjadi pemimpin e-commerce kuliner di Indonesia di mendatang. Visi yang selalu dibawanya untuk menggaet investor-investor berkantung tebal.
Sumber: marketers.com



No comments:

Powered by Blogger.