Header Ads

Agama Itu Pilihan, Etnis Itu Warisan

EntrepreneurKreatif.Com-Beberapa hari belakangan, kita dihebohkan dengan tulisan anak SMA yang mengatakan bahwa agama adalah warisan yang tidak dapat diganti (masa' sih?) yang ternyata ketahuan bahwa tulisan itu adalah plagiat-meskipun yang bersangkutan mati-matian membantah. Saya tidak ingin berpolemik lebih jauh, tapi saya punya pendapat sendiri mengenai 'warisan'.

Bagi saya, agama itu pilihan, etnis itu warisan.

Kenapa? Ini terbukti, setelah dewasa, banyak orang yang merubah agamanya menjadi berbeda dengan agama yang telah diwariskan oleh kedua orang tuanya sejak dia bayi. Banyak faktor yang memengaruhi, di antaranya pernikahan, dan beberapa faktor lainnya yang tidak perlu saya bahas di sini.

Saya akan membahas etnis. Etnis berbeda dengan suku. Jika suku adalah asli Indonesia, seperti suku Melayu, Batak, Padang, Manado, dan lain-lain, maka etnis adalah keturunan asing yang telah berpuluh tahun menetap di Indonesia, lahir dan besar di negeri ini. Beberapa etnis besar yang kita kenal adalah keturunan (Indo) Belanda, Arab, Cina, Jepang, India, Pakistan, dan sebagian Portugal. Inilah 'warisan' yang sesungguhnya, 


bersama almarhumah nenek dari pihak ibu
Kita tidak minta lahir sebagai suku Jawa atau etnis Cina/ Tionghoa misalnya, tapi itu merupakan qadarullah, ketentuan dari Allah Swt yang meski berusaha mati-matian, tidak akan dapat kita ubah sampai kapan pun, melekat menjadi DNA yang kita bawa sampai mati.

Saya sangat bangga terlahir sebagai Indo Arab, dari kedua orang tua saya. Saya muslim Pancasila, lahir dan besar di Pontianak. Saya mencintai Indonesia dan bersyukur lahir di negeri ini. Kenapa? barangkali jika saya lahir dan besar di negara Timur Tengah yang budaya-bukan agama-nya rada ekstrim seperti Afghanistan atau Arab Saudi misalnya, yang mana aktivitas kaum wanita sangat dibatasi oleh negara, mungkin saya tidak bisa sekolah sampai perguruan tinggi, tidak boleh mengendarai motor dan bepergian seorang diri ke mana-mana.



Namun, sebagai etnis Arab, wajar jika saya sangat menggemari hidangan kuliner khas Timur Tengah seperti Nasi Kebuli, gulai kambing, samboza, dan  masih banyak sekali kuliner khas Arab yang super yummy itu, terutama saat Lebaran tiba. Namun, itu semua tidak membuat saya lupa akan Indonesia, tanah air beta. Saya muslim Pancasila pencinta ulama dan para habaib. Saya Nahdiyin sejati. Saya Indo Arab, eh Indonesia. Tabik.

No comments:

Powered by Blogger.