Header Ads

Repotnya Mudik

EntrepreneurKreatif.com-Hari ini saya akan tidur di rumah abang. Rencana dua malam, sekalian tarawih bersama kedua orang tua. Berhubung saya tinggal sendiri di rumah dan menikmati gaya hidup ala anak kost, untuk urusan ‘mudik’ ke rumah orang tua sendiri-tinggal serumah dengan abang-yang satu kota dengan saya, ternyata begitu merepotkan. Semua pintu dan jendela harus dikunci, belum lagi pagar harus dipastikan terkunci. Lampu luar harus dihidupkan. Segala yang berbau kabel listrik harus dilepas. Tas ransel dipadatkan dengan handuk, sikat gigi, dan baju untuk menginap.


Bayangkan, cuma menginap di rumah orang tua yang satu kota dan paling lama dua malam saja sudah begitu merepotkan. Saya tidak bisa membayangkan betapa repotnya mudik tahunan. Naik motor/ mobil berhari-hari, atau ngantri dan berdesakan di kapal laut, pesawat, kereta api, dan bus. Demi satu tujuan mulia, pulang ke kampung halaman.

Betapa dahsyatnya dorongan rasa rindu kepada orang tua dan sanak saudara di kampung halaman. Demi semua itu, orang rela menghabiskan waktu dan biaya demi sebuah kata: mudik. Demi mudik, segala cara ditempuh. Rela tidak jajan, agar bisa menabung untuk Lebaran. Sungguh luar biasa pengorbanan mereka.

Bicara soal mudik, tak lepas dari buruknya infrastruktur jalan di Indonesia, tradisi tambal-sulam tahunan di Jalanan Pantura, hingga pelayanan jasa transportasi yang belum layak, terutama di luar Jawa.  Seolah menafikan semua itu, umat Islam Indonesia tetap gigih mengupayakan segala usaha agar bisa mudik ke kampung halaman setiap Lebaran tiba. Salut! Oh ya, Jum’at besok, saya insya Allah mau 'mudik' lagi loh ke rumah ortu. Repot!




No comments:

Powered by Blogger.