Bujang Kurir, Layanan Delivery Order Berbasis Aplikasi Pertama di Kalbar
EntrepreneurKreatif.Com– Layanan pesan antar semakin dibutuhkan oleh masyarakat di tengah
hiruk pikuk mereka pada saat sekarang. Kesibukan masyarakat seolah membuat
mereka tidak sempat untuk membeli segala sesuatunya sendiri. Oleh karena itu,
bisnis pesan antar berbagai macam kebutuhan sehari-hari mulai ramai
bermunculan. Tidak hanya di Jakarta, bisnis ini bahkan juga mulai merebak ke
daerah-daerah.
Melihat banyaknya rumah makan di Pontianak yang tidak memiliki
layanan antar pesan, membuat Rizky Ramadhan tertarik mendirikan sebuah layanan personal
delivery order. Bersama
kedua orang temannya, Adam dan Reza, Alumni Magister Psikologi UGM Yogyakarta
asal Pontianak ini pun mendirikan ‘Bujang Kurir’.
“Waktu itu niatnya ingin menjadi personal
delivery order bagi teman-teman muslim yang ingin berbuka
puasa dan sahur,” ujar Rizky.
Pada bulan pertama
didirikan, Bujang Kurir hanya berhasil mendapatkan lima pesanan. Mematok harga
Rp 15,000.00 untuk pengiriman di dalam Kota Pontianak, Rizky merasakan sulitnya
berjuang mengedukasi konsumen mengenai harga mereka yang memang lebih tinggi
dari layanan sejenis di Pontianak.
foto: Facebook Bujang Kurir |
Pada Oktober 2015, mereka berhasil menembus 200 order.
Sejak itu, order terus meningkat hingga pada Januari
2016 total order selama 9 bulan berhasil mencapai 4.100 order.
Kini layanan mereka tidak hanya terbatas di makanan saja, semua barang yang
dibutukan konsumen siap mereka antar sebagai bentuk modifikasi layanan.
“Kami melayani
pengantaran makanan, tiket bioskop, barang, kue, dan dokumen,” jelas Rizky.
Jumlah karyawan Bujang Kurir saat ini berjumlah sebelas kurir
dan dua operator yang dibagi untuk dua shift kerja. Dengan
jam operasional selama 14 jam per hari (dari jam 09.00 wib–23.00 wib), saat ini omzet per
bulan Bujang Kurir mencapai Rp 22 juta. Kini, layanan Bujang Kurir sudah hadir di google play store dan bisa
diunduh dari aplikasi android
Artikel ini pernah ditulis oleh Vivi
Al-Hinduan untuk JurnalEkonomi
No comments:
Post a Comment