Cemilan Khas Pontianak Coba Tembus Pasar Asia Tenggara
EntrepreneurKreatif-Deddy Supriadi menciptakan merek Billionaire cokelat dan krispis
dengan produk andalan yang diberi brand ‘Cempon’, yang merupakan singkatan
dari Cemilan Pontianak. Cempon merupakan produk cokelat batangan pertama di
Pontianak yang mengangkat konten-konten daerah lewat tulisan-tulisan unik di
bagian belakang kemasannnya.
Selain cokelat, ia juga membuat kudapan dari pisang nipah khas Desa Segedong, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, di mana pisang nipah sudah menjadi komoditi utama dan juga menjadi produk unggulan Kalbar selain lidah buaya. Di bawah CV Billionaire Kei Cokelat Indonesia, ia juga memproduksi kudapan yang diberi nama ‘Krispis’.
foto: Facebook Deddy |
Selain cokelat, ia juga membuat kudapan dari pisang nipah khas Desa Segedong, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, di mana pisang nipah sudah menjadi komoditi utama dan juga menjadi produk unggulan Kalbar selain lidah buaya. Di bawah CV Billionaire Kei Cokelat Indonesia, ia juga memproduksi kudapan yang diberi nama ‘Krispis’.
Dengan kemasan yang
menarik dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), produk Deddy berhasil
menembus retail modern hingga Bandara Internasional Supadio.
Foto: Facebook Deddy |
Deddy sudah mengirim
produk Cempon dan Krispis ke Jabotabek, Bandung, dan Yogyakarta.
Deddy menjual produk cokelat dan keripik pisangnya dengan kisaran harga
mulai Rp15.000 hingga Rp20.000, dan berhasil meraih omzet per bulan sebesar
Rp150 juta – Rp200 juta.
“Di tahun 2016 ini,
insya Allah kita akan mengeluarkan produk terbaru dari cokelat Cempon dengan
inovasi rasa terkini,” ujar Deddy.
Produk cokelat Cempon
dan Snack Krispis tidak sekedar bukan sekedar menjual produk semata, tapi juga
mempunyai visi untuk membangun UMKM di Kalbar dan mendorong agar lebih berani
memasarkan produknya di tingkat nasional, bahkan ASEAN.
“Bapak
Wakil Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, sangat mendukung dan mendorong
para pelaku UMKM agar mereka bisa bersaing dengan daerah lain di Jawa,” kata Deddy menutup pembicaraan.
artikel ini pernah ditulis oleh Vivi Al-Hinduan untuk jurnalekonomi.co.id
2 comments:
nice info. bisa jadi referensi ketika mencari oleh-oleh khas pontianak
thank you :)
Post a Comment