Header Ads

Ingin Dilamar Kerja? Baca Buku Ini Dulu

Strategi Melamar dan Dilamar Kerja (diresume dari buku RASBERI)

A. Identifikasi jenis pekerjaan yang anda minati

Sebelum melangkah, ada baiknya kita pertama-tama melakukan refleksi diri untuk menganalisa kinerja kita sekarang dan di masa lampau, untuk selanjutnya menyusun aspirasi kerja di masa depan. Aspirasi ini dibuat berdasarkan analisa tentang jenis pekerjaan apa yang paling Anda nikmati. berikut contoh formulir yang saya salin dari buku RASBERI karya Dr. Aretha Aprilia, M. Sc.

Apakah Anda tipe orang ekstrover dan senang melakukan presentasi, bertemu dengan orang banyak, dan mengkoordinir proyek? Ataukah introver yang senang bekerja di belakang meja, mengutak-atik program komputer, dan menulis laporan riset? Tulislah jawaban untuk tiap pertanyaan di bawah ini dengan jujur untuk membantu Anda menganalisa diri. Tidak perlu mengedit pikiran Anda sendiri, dan jangan memberikan batasan terhadap pemikiran Anda. Biarkan pikiran bebas berkelana dan bermimpi.

1) Apakah cita-cita atau tujuan akhir Anda dalam bekerja? 
(contoh: menjadi direktur sebuah institusi internasional, menjalankan bisnis sendiri, menjadi peneliti, politisi, menteri, atau lainnya) 
Contoh: Menjadi wartawan internasional yang selalu traveling ke mana saja dan dibayarin perusahaan 

2) Apakah skills, pendidikan, atau pengalaman kerja yang harus diperoleh untuk merealisasikan cita-cita Anda di atas?
Skills: (misalnya: penguasaan bahasa asing, program komputer tertentu, public speaking, atau lainnya yang  ingin Anda peroleh. Tulis juga rencana aksi tentang bagaimana Anda dapat memperoleh skills tersebut, misalnya dengan mengikuti training atau kursus).
Mengambil  writing/ grammar class, TOEFL dan IELTS skill  serta pelatihan jurnalistik (online maupun offline)  termasuk belajar foto jurnalistik 

Pendidikan: (yang relevan dengan cita-cita Anda, misalnya MBA, MSc di bidang energy science, PhD di bidang kebijakan publik, atau lainnya)

Pengalaman: (pengalaman kerja yang dibutuhkan sebelum ada kemungkinan diterima di institusi internasional, misalnya bekerja di LSM, public consulting agency, bank multi-nasional, atau lainnya)
bekerja di media lokal sambil menjadi freelance contributor untuk media cetak/ online nasional berbahasa Inggris seperti the Jakarta Post 

3) Adakah keinginan pribadi yang ingin Anda peroleh?
(contoh: memiliki cukup waktu luang untuk keluarga, membeli apartemen atau rumah, melanjutkan studi ke jenjang pasca sarjana, atau lainnya)
contoh: melanjutkan S2 jurusan komunikasi internasional minimal di UI

4) Jenis pekerjaan apa yang menurut Anda sangat ideal dan ingin Anda lakukan (meski misalkan tanpa dibayar sekalipun)?
(misalnya: pekerjaan sosial non-profit, industri kreatif seperti advertising, fashion, sebagai presenter di media elektronik, jurnalistik, atau lainnya)
Belajar menulis berita/ artikel dalam bahasa Inggris, belajar-dan mengajar-jurnalistik dasar seperti yg saat ini sy lakukan sbg salah 1 mentor bid.jurnalistik di FLP Kalbar

5) Di kota/negara mana Anda ingin bekerja?
Bandung atau Malang. Kalau negara mungkin masih di Indonesia untuk saat ini 

6) Berapa gaji dan fasilitas (benefits) apa saja yang Anda harapkan?
sebulan Rp 5-10 juta. Dengan fasilitas berlibur setiap akhir tahun ke beberapa destinasi wisata di dalam dan luar negeri, tunjangan, rumah, dan mobil. Cuti  Hari Raya selama sepuluh hari 

B. Networking, Networking, Networking

Salah satu hal yang memudahkan seseorang ‘dilamar’ kerja adalah karena adanya jejaring/ networking yang baik dengan orang lain. Di zaman orde baru lazim dikenal dengan istilah ‘orang dalam’. Dengan adanya networking yang baik, saya (Vivi) beberapa kali pernah mendapat tawaran kerja secara lisan tanpa perlu melamar sama sekali seperti menjadi asisten dosen di D3 FISIP Untan, menjadi content writer dan online journalist, serta menjadi ketua sebuah LSM. Saya bahkan ditawari mengajar journalism writing di salah 1 lembaga kursus di Pontianak, tapi sy pending krn belum siap.

C. Membangun reputasi online
Agar ‘dilirik’ perusahaan, bangunlah reputasi online sebaik mungkin. Bisa dengan memasang CV lengkap di media social LinkedIn. Saran Aretha dalam membangun reputasi online di LinkedIn agar terlihat profesional, pisahkan situs LinkedIn Anda dari situs pertemanan seperti Facebook dan Twitter maupun blog pribadi. Pada bagian profile LinkedIn, cantumkan highlights karir Anda sepadat dan semenarik mungkin. Aretha sendiri pernah beberapa kali ‘dilamar’ perusahaan internasional karena mereka membaca portofolinya di LinkedIn.

D. Membuat Video Resume di YouTube
Saat ini sedang trend trend para job seekers membuat video CV atau video resume di Youtube yang bisa diakses dengan gampang. Video CV yang baik harus singkat, padat, berisi penjelasan tentang kontribusi Anda pada posisi yang dilamar, serta meyakinkan HRD perusahaan bahwa Anda adalah kandidat yang layak untuk posisi tersebut(dengan penjelasan spesifik dan substansif). Selesai selesai membuat Video Resume, jangan lupa membuat tautan (link) yang tertulis di surat lamaran, CV, dan LinkedIn Anda.


5. Perhatikan nama email
Bagi yang sedang melamar kerja secara online via email, jangan menggunakan nama email yang terkesan 4L4Y seperti 9u3alay@yahoo.com misalnya. an nama email professional atau cukup dengan nama anda sendiri misalnya mia.pratiwi@gmail.com agar terkesan lebih ‘serius’.


foto: Vivi Al-Hinduan

6. Jangan berbohong!
Survey yang dilakukan Korn/ Ferry menunjukkan bahwa lebih dari 25% kandidat berbohong dalam menulis lamaran, termasuk:
- Menyatakan bahwa ia lulusan sebuah universitas bergengsi, padahal kuliahnya tidak pernah tamat
- Menuliskan gelar yang dibeli dari universitas abal-abal
- Mengubah posisi kerja temporary menjadi permanen
- Menulis titel posisi yang tidak sesuai kenyataan dsb.

7. Do some extra miles
Setelah Anda berhasil diterima bekerja di perusahaan, LSM atau lembaga internasional yang anda impikan, jangan terlena. Teruslah belajar sesuatu yang baru dan selalu mengembangkan berbagai potensi diri. 

Jika anda ‘hanya’ seorang resepsionis di sebuah kantor akuntan publik, tidak ada salahnya belajar pembukuan dan komputer akuntansi. Beberapa perusahaan dan lembaga internasional biasanya menyediakan training gratis bagi para karyawan mereka. Ikuti training, workshop atau seminar gratis khusus internal perusahaan demi meningkatkan kualitas diri.

Anda juga bisa mengerjakan beberapa pekerjaan di luar tanggung jawab Anda, dengan catatan Anda tidak merasa terbebani melakukan itu. Hingga pada akhirnya, atasan akan melihat dan menilai kualitas kerja Anda untuk dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi. Selamat mencoba 

No comments:

Powered by Blogger.