Header Ads

Kopi Luwak Borneo Bidik Konsumen Kelas Premium

EntrepreneurKreatif.Com– Awal 2014 sampai 2015, Sukandar mulai serius menjalankan usaha yang ia beri nama Kopi Luwak Borneo, di bawah bendera CV. West Borneo Indonesia, Pontianak. Kebun kopi milik Sukandar berada di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Dengan harga jual Rp 100.00 per kotak (isi 5 sachet) dan  harga re-seller Rp 75.000, omzet per bulan yang didapat sekitar Rp 10 juta – Rp 15 juta. Ia juga menitipkan Kopi Luwak Borneo di toko oleh-oleh di Kawasan  PSP Pontianak.


Kafe-kafe di Pontianak biasa  membeli kopi premium tersebut secara kiloan dengan harga Rp 1 juta per kilogram. Sukandar mengaku kalau saat ini  harga kopi luwak sedang mengalami penurunan. Beberapa tahun yang lalu, ia bisa menjual kopi luwak dengan harga Rp 3 juta per kilogram. Selain aman buat lambung, keunggulan kopi luwak khas Kalbar ini juga punya ciri khas rasa tanah borneo barat  yang berbeda dengan luwak Bali dan Sumatera.
“Tanah di Kalbar yang merupakan tanah gambut dataran rendah, berbeda dengan di Sumatera yang dataran tinggi,” jelas Kandar.
foto: Vivi Al-Hinduan

Sukandar rutin mengirim kopi luwaknya ke konsumen di Gorontalo, Jakarta, Kuala Lumpur hingga ke Taiwan. Ia juga pernah mengikuti pameran di Jakarta Trade Expo 2016 yang bertempat di Jakarta International Expo, Kemayoran pada 2015 lalu. Sukandar mengaku, kendala yang dihadapinya selaku pengusaha level UMKM adalah standar peraturan ekspor yang berbeda antar instansi di Indonesia sehingga membingungkan para eksportir.
Selain Kopi Luwak, Sukandar dan tim yang tergabung dalam  CV. West Borneo Indonesia juga menjual kopihouse blend ke  kafe-kafe di Pontianak, yang bisa dipesan sesuai keinginan si pemilik kafe. Misalnya, kadar asamnya sedikit dan cenderung pahit, ada juga yang ingin kadar asamnya tinggi  dan aromanya kuat, sehingga karakter masing-masing kopi house blend di tiap kafe dapat terbangun dan berbeda satu sama lain.

Mereka  juga memberi jasa pelatihan barista bagi para karyawan hotel di Pontianak dan membuka jasa  konsultasi bagi yang ingin membuka kafe di Pontianak. Ke depan, Sukandar ingin meluaskan pasar hingga ke Eropa dan menyuplai alat espresso. Ia juga berencana untuk mewaralabakan Kopi Luwak Borneo khas Kalbar ke seluruh tanah air.

Artikel ini pernah ditulis oleh Vivi Al-Hinduan untuk JurnalEkonomi




No comments:

Powered by Blogger.