Header Ads

Pontianak Kota Wisata Paling Menarik di Indonesia

EntrepreneurKreatif.Com-Pontianak Kota Wisata Paling Menarik di Indonesia?  Ya, benar. Ibukota Provinsi Kalimantan Barat yang dilalui Garis Khatulistiwa ini menawarkan sejuta pesona bagi para pelancong.  Sebuah syair lagu Aek Kapuas yang sangat terkenal syairnya menggambarkan betapa orang luar yang sudah pernah minum 'Aek Kapuas' pasti akan kembali lagi ke kota ini. Berikut penggalan liriknya: eh sampan laju/ sampan laju dari hilek sampai ke hulu/ Sungai Kapuas sungguh panjang dari dolok membelah kote... 

Pontianak adalah satu-satunya kota yang memiliki Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang  1.143 Km. Selain itu, beberapa destinasi wisata paling menarik di Pontianak antara lain:



1. Istana Kadriah

foto: winnymarlina.com



Istana Kadriah  didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri pada 14 Rejab 1185 H bersamaan 23 Oktober 1771 M. Istana Kadriah terletak 4 km dari pusat kota dan terletak di Jl. Tanjung Raya 1, Kelurahan Kampung Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Istana ini masih menyimpan berbagai macam benda peninggalan seperti Singgasana Sultan, Kaca Pecah Seribu, Al-Quran tulisan tangan dan silsilah keturunan Sultan Pontianak dari sultan pertama, Sultan Syarif Abddurahman Alkadrie hingga kepada sultan kedelapan, Sultan Syarif Hamid Alkadrie (dikenal dengan nama Sultan Hamid II) yang memerintah pada tahun 1945.

Pada bagian depan, tengah, kiri, dan depan istana, pengunjug dapat melihat meriam kuno buatan Perancis dan Portugis. Dari sini, pegunjung juga dapat melihat anjungan, sebuah ruangan yang menjorok ke depan yang dulunya digunakan Sultan sebagai tempat peristirahatan atau untuk sekedar menikmati keindahan pemandangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak.

Masih di ruangan ini, pengunjung juga dapat melihat  genta,  sebuah alat yang dulunya dipakai untuk penanda adanya marabahaya. Pada aula utama Istana Kadriah ini juga terdapat cermin antik dari Perancis yang oleh masyarakat setempat disebut “kaca seribu”. Istana Kadriah juga masih memiliki koleksi benda-benda bersejarah yang cukup lengkap seperti beragam perhiasan yang digunakan secara turun temurun, benda-benda kuno, barang pecah belah, foto keluarga Sultan dan arca.


2. Tugu Khatulistiwa
foto: wisatatempat.com

Hanya ada 12 negara di dunia yang dilintasi Garis khatulistiwa, salah satunya Indonesia. Dan dari sekitar 10 kota dan pulau di Indonesia yang beruntung dilintasi oleh Garis Khatulistiwa ini, Pontianak lah yang paling terkenal. Saking terkenalnya, bahkan berdiri ikon wisata Tugu Khatulistiwa di Pontianak. 

Kota Pontianak, tepatnya Tugu Khatulistiwa, saat ini berada pada posisi 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara; dan 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur. Peristiwa kulminasi ini selalu diperingati setiap dua kali dalam setahun, antara tanggal 21-23 Maret dengan titik kulminasi tepat pukul 11.51 WIB, dan antara tanggal 21-23 September dengan titik kulminasi tepat pada pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa kita tidak akan menemukan bayangan tubuh atau benda yang berada di sekitar titik nol derajat tersebut. Fenomena unik lainnya ketika tepat kulminasi adalah dapat berdirinya telur di sekitar titik nol derajat.


Saat peristiwa Kulminasi terjadi, Pemerintah Kota Pontianak rutin mengadakan event wisata dalam peringatan titik kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak tersebut. Pemkot Pontianak juga melucurkan Maskot, bendera, dan logo Kalimantan Park, yakni reflika burung enggang, dengan dada warna kuning, sayap dan kepala warna hitam, dan paruh warna merah.

Berita Terbaru yang dilansir dari bisnis.com menyebutkan, saat ini komplek Tugu Khatulistiwa sedang dibangun Khatulistiwa ParkPT. Mitra Bangun Kota telah menyelesaikan tahun pertama pembangunan fisik objek wisata Khatulistiwa Park di Kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak dengan total biaya Rp170 miliar dan ditargetkan beroperasi pada 2018. Komisaris Utama PT Mitra Bangun Kota Ruddy Kurniawan Logam sebagai pihak yang mengerjakan proyek tersebut mengatakan, di atas lahan seluas 3,5 hektare itu akan dibangun hotel, planetariumwater boom, tempat pemancingan, pusat suvenir, dan pusat makanan.

“Diharapkan pada 2018, objek wisata bisa beroperasional penuh, dan masyarakat Kota Pontianak, wisatawan luar dan dalam negeri bisa menikmati wisata edukasi, hiburan keluarga di Tugu Khatulistiwa,” kata Ruddy kepada wartawan beberapa waktu lalu.

3. Masjid Jami Sultan Abdurrahman Alkadri
foto: flickr.com
Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri ketika pertama kali membuka kawasan hutan persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas tahun 1771. Tempat yang kini dikenal sebagai kota Pontianak. Sultan Syarif Abdurrahman merupakan sultan pertama Pontianak.

Masjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman berdenah segi empat berukuran 33,27 meter x 27,74 meter, dikelilingi oleh selasar melingkar berpagar dapat menampung sekitar 1.500 jamaah salat sekaligus. Bagian dalam masjid terdiri dari 26 shaf, setiap shaf dapat menampung sekitar 50 jemaah ditambah dengan area selasarnya. 

Masjid akan penuh terisi jamaah salat, saat waktu salat Jumat dan tarawih Ramadan. Bangunan masjid dari kayu bulian ini dibangun seperti layaknya bangunan bangunan masyarakat sekitar yang berupa rumah panggung. Tiang kayu masjid ini tadinya langsung bersentuhan dengan tanah namun kini sudah di cor setinggi 50 sentimeter di atas permukaan dan 50 sentimeter ke dalam tanah untuk mencegah pelapukan.

yang unik dari masjid ini dapat dijumpai setiap Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha berlangsung. Para jamaah Sholat Ied yang tidak kebagian tempat di dalam masjid maupun di lapangan, akan sholat di atas sampan/ speedboat mereka masing-masing, seperti dapat kita saksikan pada gambar di bawah ini.
  
foto: bujangmasjid.blogspot.co.id

4. Perahu Wisata Galaherang


foto: pontianak.tribunnews.com

Informasi Terkini yang diperoleh EntrepreneurKreatif.Com saat ini, ada objek wisata baru yang berada di lokasi Taman Alun Kapuas yakni Perahu Wisata Galaherang. Bagi Anda yang ingin menikmati keindahan Sungai Kapuas di malam hari sembari menyantap hidangan di atas Perahu Wisata Galaherang ini, cukup merogoh kocek sebesar Rp 15.000 saja (belum termasuk makan). 

Perahu Galaherang sendiri berupa perahu wisata khas Pontianak dengan kapasitas 50 penumpang. Di Perahu Galaherang sendiri akan disediakan banyak makanan dan minuman yang dapat dijadikan teman saat menikmati pemandangan sungai. Saat menaiki perahu Galaherang, Anda akan disajikan pemandangan khas bantaran Sungai Kapuas, yang terlihat lebih indah di malam hari.


5. Wisata Kuliner Khas Pontianak

foto: dok.pribadi
Jika Anda berkunjung ke Pontianak saat Bulan Ramadhan, maka di sepanjang Jalan Merdeka, akan terlihat deretan penjual Sotong Pangkong yang buka mulai pukul 16.30-01.00 wib. Sotong Pangkong adalah makanan khas Pontianak yang selalu dijual sepanjang bulan ramadhan. Sotong Pangkong terbuat dari Sotong (Cumi) yang dikeringkan dan diasinkan, lalu dipangkong (dipukul hingga pipih) di atas bara api.  
foto: dok.pribadi
Sotong Pangkong dimakan dengan dua jenis kuah, kuah kacang dan kuah ebi pedas. Harga jual mulai dari Rp 15.000 per buah untuk ukuran kecil, ukuran sedang Rp 20.000 per buah, dan yang paling besar biasanya dijual seharga Rp 30.000 per buah.

Bagi Anda yang ingin menjelajahi Kota Pontianak, jangan khawatir. Rental Mobil Pontianak siap mengantar Anda berkeliling ke destinasi wisata di Pontianak. Anda juga dapat berkunjung ke pusat penjualan sepatu motif etnik, memborong Roti Kap yang merupakan kue tradisional khas Kalbar, hingga  berbelanja Produk Oriflame lewat @onlinekatalog. Komplit.

Masih ragu kalau Pontianak Kota Wisata Paling Menarik di Indonesia? Silahkan buktikan sendiri.


sumber data: berbagai sumber

14 comments:

Ruli retno said...

Wahhh seger banget liat istana nya itu kuning2 semua

Vivi Al-Hinduan said...

Istana pada Kerajaan/ kesultanan Melayu rata2 memang berwarna kuning emas Mbak :)

Rahmah 'Suka Nulis' Chemist said...

3 dari foto paling atas semua ada di kartupos yang saya beli via teman di Pontianak.
Belum pernah negarasain ke Pontianak. Balikpapan sudah. Hehehe

www(dot)chemistrahmah(dot)com

Vivi Al-Hinduan said...

kalo ke Pontianak pas Ramadhan, ntar saya ajakin makan Sotong Pangkong :)

Jamal Syakir said...

menarik juga Pontianak ya... :)

Asmirizani said...

sotong pangkong sedap tuh, tapi hanya ada saat bulan puasa.

Vivi Al-Hinduan said...

ayo jamal ke Pontianak yukz :D

Tukang Jalan Jajan said...

Pas terakhirnya bace sotong Pangkong pulak. Jadi kangen mao makannye. Besok ah ke merdeka

Vivi Al-Hinduan said...

ikuuuut don :)

Radit Mananta said...

wah blognya keren.. saya suka bacanya..

Vivi Al-Hinduan said...

makasih, radit :)

Leemindo said...

Sedap. Pontianak emang keren. Ulasan saye ttg Pontianak pun untuk memperkenalkan kote kite. SIle berkunjung..

http://www.leemindo.com/2016/09/pontianak-kota-wisata-paling-menarik-di-indonesia.html

Unknown said...

gaya bahasa jurnalis bedelah hehehe

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Powered by Blogger.