Header Ads

Apa Beda segmentasi dan Komunitisasi?

EntrepreneurKreatif.Com-Apa Beda Segmentasi dan Komunitisasi? Pakar Marketing Asia, Hermawan Kartajaya mengatakan, Ada tiga pertanyaan mendasar yang sering ditanyakan kepadanya ketika menjelaskan soal New Wave Marketing. Apa sih bedanya segmen dengan komunitas?



Banyak orang yang sudah belajar Marketing dari dulu. Bisa juga  belajarnya sekarang, tapi pakai buku teks yang dulu. Memang bingung. Padahal zaman sudah berubah. Terutama dengan kehadiran Internet. Orang jadi lebih gampang melakukan interaksi dengan orang lain. Bahkan, mereka lantas sepakat untuk membentuk komunitas.  Tidak harus sebuah komunitas berbasis geografi atau demografis. Juga belum tentu komunitas  berbasis psikografi dan behavioural seperti pada segmentasi.

Jadi di dalam sebuah segmen, orang orang tidak berinteraksi satu sama lain. Sedang di sebuah komunitas,  interaksi menjadi pondasi dari pembentukan ikatan di antara anggota komunitas tersebut. Apalagi kalau komunitas online itu sering melakukan kopdar. Ikatannya menguat karena bagaimanapun interaksi off-line akan menghasilkan suatu experience yang melibatkan lebih banyak panca indera. Sebab itu,  aspek feel-think-act-nya sangat mendalam.

Pertanyaan kedua adalah apa beda segmentasi dan komunitisasi?  Banyak yang tidak menyadari bahwa segmentasi itu hanya ada di pikiran atau pandangan pemasar. Orang-orang yang di segmen itu sendiri tidak merasa begitu. Mereka tidak peduli, masuk segmen mana. Sedang orang selalu sadar masuk komunitas mana saja. Orang bisa menjadi anggota beberapa komunitas sekaligus—baik  online maupun offline.  Misalnya, komunitas kantor di BB Group, komunitas eks teman-teman SMA di Facebook, komunitas online penggemar Angry Birds, dan sebagainya.  Juga ada komunitas Honda Motor Club, Yamaha Motor Club, Fotografi Club, dan bahkan The Beatles Club.

Berbagai komunitas offline ramai-ramai bikin versi online-nya supaya tetap bisa berinteraksi nonstop waktu lagi tidak  bertemu fisik. Jadi komunitisasi merupakan upaya Marketer mengidentifikasikan berbagai komunitas yang kira-kira diminati.

Bisa saja, di sini Marketer bisa membentuk komunitasnya sendiri dengan mengundang orang-orang untuk jadi anggota. Komunitas ini menjadi platform saling berinteraksi.

Ketiga, apakah segmen selalu offline dan komunitas selalu online? Enggak juga, lho. Marketer juga bisa melakukan segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan behavioural  secara online. Malah lebih gampang identifikasinya karena ada teknologi search engine.

Sedang komunitas, jelas bisa online dan offline, bukan hanya online. Bahkan, memang harus online dan offline  supaya tambah solid. Nah, kalau sudah begini, Legacy atau New Wave bukanlah masalah OFFLINE atau ONLINE. Tapi, lebih pada cara Marketer memandang pasar VERTIKAL atau HORISONTAL. Bagaimana pendapat Anda?


No comments:

Powered by Blogger.