Mengenal Berbagai Macam Majas (Bag. 2)
EntrepreneurKreatif.Com-Mengenal Berbagai Macam Majas bagian kedua.
11. Epanalepsis pengulangan yang
berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata
pertama.Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
12. Anadiplosis merupakan kata atau
frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama
dari klausa berikutnya. Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam
hati : ah tak apa jua yang ada.
13. Aliterasi gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang
sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
14. Asonansi yaitu gaya bahasa
berupa perulangan bunyi vokal yang sama. Contoh : Ini luka penuh luka siapa
yang punya
15. Anastrof atau Inversi yakni gaya
bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena
lebih diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami
melihat peranginya.
16. Apofasis atau Preterisio yaitu
gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya
menyangkal. Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara
telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof yakni gaya bahasa yang
berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta
ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang
pernah kau perjuangkan.
18. Asindeton gaya bahasa yang
menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar
perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan
kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan
nyawa.
19. Polisindeton adalah gaya bahasa
yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah
pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus merupakan gaya bahasa
yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu
sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan
dengan frasa atau klausa lainnya. Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang,
lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
Diolah dari
berbagai sumber
No comments:
Post a Comment