I am Sexy And I Know It
EntrepreneurKreatif.Com-Judul di atas sengaja saya
‘sontek’ dari judul lagu grup LMFAO-yang video klipnya dilarang tayang di
Indonesia, untuk menggambarkan betapa ‘seksi’nya negara kita saat ini. Nouriel
Rubini, seorang influencer terhormat di dunia perekonomian global sekaligus
ekonom kawakan dari New York University yang dijuluki Dr. Doom ini, dengan
berani bertaruh untuk Indonesia ketimbang China dan secara tidak langsung
mengatakan “Goodbye China, Hello Indonesia,” di sebuah forum yang
diadakan Menteri Perdagangan Gita Wiryawan seperti dikutip oleh Financial
Times. Roubini menegaskan perekonomian Indonesia saat ini boleh dibilang
jempolan. Saat banyak negara maju dilanda krisis ekonomi yang berpengaruh pada
perdagangan internasional, perekonomian Indonesia yang didukung oleh konsumsi
domestik punya prospek positif. Indonesia telah menjelma menjadi the new sexy girl in the world.
Bagaimana tidak, disaat Yunani nyaris kolaps karena terpaan krisis finansial
Eropa akhir 2011 lalu, Indonesia justru mendapat predikat Investment Grade dari lembaga pemeringkat kelas dunia, Mooody’s dan
The Fitch.
Direktur Jenderal Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO), Pascal Lamy mengatakan dalam kuliah memorial
Panglaykim, di JCC, Jakarta, Selasa 14 Juni 2011, yang harus dilakukan
pemerintah RI saat ini adalah melokalkan isu global, bukan sebaliknya. Menurut
dia, melokalkan isu global bisa diartikan, penduduk mempunyai hak serta kebebasan
berpendapat dalam sistem aturan dunia, bukan persoalan suatu negara dapat
diatur oleh institusi dunia. Sebagai catatan, Panglaykim atau dikenal dengan
Prof. Dr. Jusuf Pang Lay Kim atau J.E. Pangestu merupakan ekonom kawakan. Ahli
moneter, marketing, dan manajemen ini merupakan ayah Menteri Perdagangan Mari Elka
Pangestu.
Indonesia dalam era globalisasi ini, menurut dia, mempunyai peran penting dalam prosesnya. Dia memberi contoh dalam sektor perdagangan, pola perdagangan yang saat ini telah bergeser dari pasar Amerika menjadi Asia, Brazil, bahkan Indonesia. Indonesia, kata dia, mempunyai daya saing dan diperhitungkan dalam perdagangan ini. (the-marketeers versi online)
Lebih lanjut dia menjelaskan, Indonesia dalam tujuh hingga sepuluh tahun lalu tidak dipandang dalam dunia global. "Namun saat ini Indonesia berada di first division. Indonesia menjadi penting dalam negosiasi dan ekonomi," katanya. Vice Chairman National Economic Committee, M Chatib Basri, berpendapat beberapa faktor yang membuat Indonesia mempunyai nilai tawar dengan pihak dunia, antara lain pertumbuhan dan populasi yang tinggi, demografi negara, serta memiliki komoditas energi yang melimpah. Dari skala ekonomi kita berada di 18 besar dunia.
Indonesia dalam era globalisasi ini, menurut dia, mempunyai peran penting dalam prosesnya. Dia memberi contoh dalam sektor perdagangan, pola perdagangan yang saat ini telah bergeser dari pasar Amerika menjadi Asia, Brazil, bahkan Indonesia. Indonesia, kata dia, mempunyai daya saing dan diperhitungkan dalam perdagangan ini. (the-marketeers versi online)
Lebih lanjut dia menjelaskan, Indonesia dalam tujuh hingga sepuluh tahun lalu tidak dipandang dalam dunia global. "Namun saat ini Indonesia berada di first division. Indonesia menjadi penting dalam negosiasi dan ekonomi," katanya. Vice Chairman National Economic Committee, M Chatib Basri, berpendapat beberapa faktor yang membuat Indonesia mempunyai nilai tawar dengan pihak dunia, antara lain pertumbuhan dan populasi yang tinggi, demografi negara, serta memiliki komoditas energi yang melimpah. Dari skala ekonomi kita berada di 18 besar dunia.
Salah satu dampak nyata dari
perbaikan ekonomi penduduk Indonesia ini adalah munculnya kelas konsumen baru,
yang lebih dikenal sebagai konsumen Kelas Menengah.Financial Reform Institute
(FRI) mencatat pertumbuhan penduduk kelas menengah di Indonesia mencapai 56% atau sebanyak 134 juta pada 2010. Selain itu, juga munculnya istilah sosialita,
yang sering diidentikkan sebagai sekelompok konsumen perempuan masa kini yang berpendidikan,
berpenghasilan, dan berselera tinggi dalam berbelanja suatu produk/ jasa.
Kenaikan
jumlah penduduk kelas menengah ini terjadi karena pembangunan tahun lalu telah
secara signifikan menurunkan jumlah penduduk miskin dari 37,3 juta (17,42%)
pada 2003 menjadi 31,02 juta (13,33%) pada 2010.Begitu juga jumlah pengangguran
yang turun lebih dari 10,25 juta (9,86%) pada 2004 menjadi 8,32 juta (7,14%)
pada 2010, ini tentu kami hargai sebagai satu prestasi dari pemerintah yang
ada,” kata Direktur FRI, M. Husni Thamrin, dalam keterangan pers-nya di
Jakarta, Rabu, 30 Maret 2011, seperti dikutip oleh infobanknews, Menurut
Fauzi Ichsan, Managing Director Standard Chartered Bank, “Indonesia ditopang
tiga pilar ekonomi yakni sektor konsumsi
domestik (sekitar 65 persen dari GDP, sektor
komoditas (60 persen dari eksport-yang diuntungkan oleh prospek kenaikan
harga komoditas dalam 10 tahun ke depan) dan prospek pembangunan infrastruktur - kalau dengan infrastruktur yang
buruk saja ekonomi Indonesia tumbuh 6-6.5 persen per tahun, apalagi bila
infrastruktur lebih baik” Indonesia diramal akan menduduki posisi kedelapan
pada tahun 2020 dan posisi keempat pada tahun 2030 sebagai sebuah negara yang
memberikan sumbangan untuk jumlah penduduk kelas menengah dunia .
Sebuah Surat Kabar negeri Jiran, themalaysianinsider menulis: Berdasarkan
Peratusan (baca: Persentase) Pola Distribusi Konsumsi menurut Broad Category,
Indonesia 2010, duit lebihan kelas konsumen baru Indonesia ini secara turutan
dibelanjakan untuk makanan dan minuman non-alkohol sebanyak 41.7 %, perumahan
17.2 %, produk dan perkhidmatan rumah tangga 7.3 %, pendidikan 7.1 %, hotel dan
katering 5.8 %, minuman beralkohol dan
rokok 5.2 %, dan sekitar 2 juta pelancong yang mengunjungi Malaysia sepanjang
2011.
Gaya
hidup kelas konsumen baru Indonesia ini memunculkan banyak pusat perbelanjaan
baru, sekolah berstandar internasional, dan penjualan mobil yang diprediksi
menembus angka 1 juta unit tahun ini.Di industri hiburan,hal ini terlihat dari banyaknya
konser berskala internasional yang diadakan didalam negeri.Di Jakarta saja, konser musik kelas
dunia praktis diselenggarakan setiap minggu sekali. Mulai dari Katy Perry,
Elton John, Maroon 5, Rod Steward, hingga Lady Gaga
nanti bulan Juni. Sabtu kemarin (3/3) saat artikel ini saya tulis dipelataran
parkir JIExpo Kemayoran tempat Java Jazz dibesut, tiga pentas dunia digelar
dalam waktu bersamaan: Java Jazz dengan 1700 artis, konser Roxette, dan
pertunjukan musikal The Phantom of the Opera. Tahun lalu tiket Java Jazz
terjual sekitar 120 ribu lembar. Harus diingat, dengan jumlah penonton sebanyak
itu, Java Jazz merupakan salah satu festival jazz terbesar di dunia. Harap tahu
saja, tiga hari penyelenggaraan North Sea Jazz Festival (Belanda)
“hanya” dikunjungi oleh 70-an ribu penonton. Monterey Jazz Festival (AS)
yang sudah berusia 54 tahun “cuma” dikunjungi 40 ribu penonton untuk 3 hari
event.
Yuswohady
juga menulis di blog-nya bahwa Indonesia sudah menjadi pasar yang empuk bagi
konser musik dunia. Para promotor panen duit karena konser apapun yang digelar oleh
musisi asal dari negeri Paman Sam pasti laku keras di Indonesia. Padahal tiket
masuk konser-konser tersebut tidak murah. Penulis berharap, kemajuan ekonomi Indonesia
ini dapat kita sikapi secara produktif agar kita tidak terus-menerus menjadi
pasar bagi produk-produk asing, tapi juga dapat aktif menjadi pemasar dengan
membidik konsumen kelas menengah di negeri sendiri. Cause I am Are Sexy, and I Know It.
No comments:
Post a Comment