Header Ads

Berhentilah Sejenak

EntrepreneurKreatif.Com-Berhentilah Sejenak. Saya bersyukur masih hidup hingga detik ini sehingga bisa membagi sedikit tulisan buat teman-teman tentang pentingnya ‘berhenti sejenak’ yang datang dari dua narasumber dan dua sudut pandang yang berbeda. Suatu hari saya mendengar di Radio Mujahiddin Pontianak ceramah Aa Gym tentang 7 Hikmah Sholat, salah satunya adalah tuma’ninah atau berhenti sejenak. Dengan tuma’ninah, kita akan tenang dan tertib mengerjakan sholat, tidak terburu-buru.

Dengan tuma’ninah, kita menghadirkan diri kita seutuhnya, bukan hanya sekedar melakukan ritual secara fisik semata, tapi pikiran kita melayang entah ke mana. 

Kita juga lebih konsentrasi dalam mengerjakan sholat dan diharapkan juga berdampak pada kehidupan kita sehari-hari di luar sholat.



Jam 7-9 paginya, saya sudah menyiapkan buku tulis dan pena untuk belajar gratis dari Tung Desem Waringin di Smart FM. Ternyata beliau juga membahas pentingnya kita berhenti sejenak, tentu saja dari sudut pandang bisnis dan motivasi. Pak TDW mengatakan, dengan berhenti sejenak untuk memahami orang lain dengan sudut pandang yang berbeda, kita dapat membuat lawan menjadi kawan. Pun kita dapat memahami kenapa seseorang melakukan/ mengatakan sesuatu yang barangkali menurut kita tidak pantas. Kita dapat lebih objektif memahami orang lain dan tidak serta merta menghakimi orang.

Saya pribadi sangat mengapresisi teman-teman kita yang beragama Hindu, di mana mereka setiap tahun merayakan Nyepi. Nyepi berfungsi untuk mengambil jarak sejenak dari kemilaunya dunia. Dengan menyepi, kita dapat meninjau kembali posisi Tuhan dalam diri kita. Apakah Tuhan itu masih ada di dalam diri, atau sudah hilang entah ke mana. Dengan menyepi, kita akan berhenti sejenak dari kesibukan dan bertanya pada diri sendiri: Apa sesungguhnya peranku dalam hidup ini? Apa misi yang ingin kucapai dalam hidup melalui peran tersebut? Jika kita kebetulan ‘berperan’ sebagai seorang guru, guru seperti apa yang ingin kita perankan dalam hidup ini?

Dengan tuma’ninah, sesorang menjadi sadar bahwa bergelimang harta bukanlah tujuan akhir hidupnya, tapi hanya tujuan antara. Stephen Covey menulis dalam bukunya, The 7th Habits for Highly Effective People, salah satu dari kebiasaan efektif adalah begin with the end in mind. Mulailah dengan tujuan akhir dalam hidup kita,bahkan sebelum memulai langkah awal. Dan itu dapat kita temukan dengan melakukan tuma’ninah. Begitu pentingnya tuma’ninah ini, sampai ada sebuah humor dari Amerika sana yang berbunyi: jika kau merasa hidup ini berjalan terlalu cepat, berhentilah sejenak di kantor pos.

No comments:

Powered by Blogger.