Mengenal Berbagai Macam Majas (Bag. 4)
EntrepreneurKreatif.Com-Mengenal Berbagai Macam Majas (Bag. 4)
40. Alusi yakni gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa. Contoh :kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
Diolah dari
berbagai sumber
41. Eponim yakni gaya dimana
seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga
nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu
dipakai untuk menyatakan sifat itu. Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan
kecantikan.
42. Epitet yakni gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal. Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
43. Sinekdoke-Pars Pro Tato gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya. Sinekdoke- Totem Pro Parte yakni gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
44. Metonimia gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
45. Antonomasia adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
42. Epitet yakni gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal. Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
43. Sinekdoke-Pars Pro Tato gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya. Sinekdoke- Totem Pro Parte yakni gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
44. Metonimia gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
45. Antonomasia adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
46. Hipalase gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
47. Ironi gaya bahasa sindiran
berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali
kopi ini, gula mahal ya?
48. Sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam Contoh : Harum bener baumu pagi ini
49. Sarkasme adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh : Mampus pun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ke telinga
50. Satire adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Diolah dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment